Atap Kelas SDN Kledokan Sleman Ambruk Akibat Hujan Deras dan Kayu Lapuk

Hujan deras yang mengguyur wilayah Sleman pada awal Mei 2025 mengakibatkan kerusakan pada salah satu fasilitas pendidikan. Atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, yang terletak di Caturtunggal, Depok, ambruk pada Minggu dini hari (4/5/2025) sekitar pukul 00:22 WIB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi pada tanggal 3 Mei 2025 menjadi faktor utama penyebab kejadian ini. Kondisi diperparah dengan kualitas material bangunan yang sudah menurun.

"Atap ruang kelas ambruk dengan dimensi 8 meter x 7 meter," ungkap Makwan, menjelaskan dampak kerusakan yang ditimbulkan.

Menurut keterangan lebih lanjut, material kayu yang digunakan dalam konstruksi atap telah mengalami pelapukan akibat serangan rayap. Hal ini mengindikasikan adanya permasalahan perawatan dan pemeliharaan bangunan sekolah.

Pasca kejadian, pihak sekolah bersama relawan dan BPBD, serta dibantu oleh wali murid, segera melakukan pembersihan puing-puing atap yang ambruk. Tindakan cepat ini bertujuan untuk meminimalisir potensi bahaya dan mengamankan lokasi.

"Puing-puing sudah dibersihkan oleh wali murid dan guru. Indikasi atap keropos di makan rayap, pembangunan atap sekolah tahun 2008," jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Mustadi, menyatakan bahwa pihaknya baru menerima informasi mengenai kejadian tersebut pada pagi hari setelah kejadian. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan telah berkoordinasi dengan BPBD untuk melakukan asesmen terhadap kondisi bangunan sekolah.

"Jadi tadi pagi, saya baru diinformasikan. Atap ruangan SD Negeri Kledokan, Caturtunggal jebol," kata Mustadi.

Hasil asesmen awal menunjukkan bahwa faktor utama penyebab ambruknya atap adalah kondisi kayu yang sudah lapuk dimakan rayap. Mustadi mengungkapkan rasa syukur karena kejadian tersebut tidak terjadi pada jam pelajaran, sehingga tidak menimbulkan korban luka.

"Intinya penyebabnya karena kayu sudah lapuk dimakan rayap. Tahu-tahu ambrol, bersyukurnya tidak pas jam belajar," tuturnya.

Ruangan kelas yang atapnya ambruk tersebut merupakan ruang kelas 6. Dinas Pendidikan berupaya untuk memastikan proses belajar mengajar bagi siswa kelas 6 tetap berjalan dengan lancar, mengingat mereka akan menghadapi ujian.

"Rencananya, kelas yang kecil itu daring, kelas 1 dan 2. Kemudian yang diutamakan untuk masuk terus itu kelas 3 sampai kelas 6, karena kan kelas enam sudah mau ujian. Jadi kelas 6 harus masuk untuk persiapan ujian," urai Mustadi.

Pihak Dinas Pendidikan berencana untuk melakukan inspeksi terhadap seluruh ruang kelas di sekolah tersebut untuk memastikan kondisi dan kualitas bangunan. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

"Kita akan pastikan kualitasnya seperti apa, risikonya seperti apa nanti kita lihat hasil asesmen tim teknis. Sementara dari pihak sekolah besok ada pembelajaran," pungkasnya.

Inspeksi menyeluruh akan dilakukan untuk menilai kondisi bangunan sekolah secara keseluruhan dan mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul. Pemerintah daerah setempat berjanji akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dan guru di SDN Kledokan.