Sepinya Pasar Tanah Abang Jelang Lebaran: Harapan Pedagang di Tengah Menurunnya Penjualan

Sepinya Pasar Tanah Abang Jelang Lebaran: Harapan Pedagang di Tengah Menurunnya Penjualan

Menjelang Lebaran, pusat grosir Tanah Abang yang biasanya dipadati pembeli, justru terlihat sepi. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang yang merasakan penurunan penjualan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepekan memasuki bulan Ramadan, keramaian yang diharapkan belum terlihat, menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku usaha di kawasan perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini.

Maruf (60), pedagang grosir pakaian anak, mengungkapkan penurunan penjualan yang drastis. Ia menjelaskan bahwa banyak pembeli grosir melakukan pembelian besar-besaran sebelum Ramadan untuk dijual kembali di daerah seperti Sukabumi dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Hal ini mengakibatkan penurunan permintaan di Tanah Abang selama bulan puasa. Meskipun demikian, Maruf masih menyimpan harapan akan adanya peningkatan penjualan menjelang Lebaran. Ia berharap akan terjadi peningkatan transaksi yang signifikan, mengingat biasanya ada lonjakan permintaan menjelang hari raya. "Harapannya ada gebrakan dari pembeli menjelang pertengahan puasa. Sistemnya bertahap, sebelum puasa ramai, setelah puasa ramai lagi, dan menjelang pertengahan puasa ramai kembali," ujarnya saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Sabtu (8/3/2025).

Sentimen serupa diungkapkan oleh Abay (36), pedagang lain di Tanah Abang. Ia menyebut Pasar Tanah Abang lesu sejak empat bulan terakhir. Keramaian hanya terlihat di akhir pekan, namun dampaknya terhadap penjualan tidak signifikan. Kondisi ini bertolak belakang dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana pasar sudah ramai sejak awal Ramadan. "Tahun-tahun sebelumnya, dari hari pertama puasa sudah ramai. Sekarang ramai sih, tapi hanya lalu lalang," tuturnya.

Abay menaruh harapan besar pada pencairan Tunjangan Hari Raya (THR). Ia optimistis akan terjadi peningkatan penjualan sepuluh hari sebelum Lebaran, seiring dengan membelanjakan THR oleh masyarakat. "Harapannya panen (banyak pembeli) sepuluh hari sebelum Lebaran, setelah THR cair, mereka akan berbelanja ke sini," imbuhnya. Kondisi pasar yang lesu ini menimbulkan kekhawatiran bagi para pedagang Tanah Abang yang menggantungkan pendapatannya pada momen Lebaran. Mereka berharap pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan dukungan untuk menggairahkan kembali pasar Tanah Abang.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi para pedagang Tanah Abang. Mereka harus memutar otak untuk menarik minat pembeli, di tengah persaingan bisnis online dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Strategi pemasaran yang inovatif dan penyesuaian harga menjadi kunci untuk bertahan dan meraih keuntungan di tengah penurunan penjualan jelang Lebaran ini.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penurunan penjualan yang signifikan di Pasar Tanah Abang selama bulan Ramadan.
  • Harapan pedagang akan peningkatan penjualan menjelang Lebaran.
  • Pengaruh pembelian grosir sebelum Ramadan terhadap penjualan di Tanah Abang.
  • Perbandingan kondisi pasar tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
  • Antisipasi para pedagang terhadap pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).
  • Tantangan bagi pedagang Tanah Abang untuk menghadapi penurunan penjualan dan persaingan bisnis.