Menag Ungkap Tantangan Biaya Haji 2025, Prabowo Targetkan Penurunan Harga

Menag Ungkap Tantangan Biaya Haji 2025, Prabowo Targetkan Penurunan Harga

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar baru-baru ini menyampaikan proyeksi terkait biaya haji di tahun 2025. Usai peresmian Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta, Menag mengungkapkan bahwa secara logika, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, biaya haji seharusnya mengalami peningkatan.

Menag Nasaruddin menyoroti beberapa faktor yang memengaruhi biaya haji, diantaranya durasi tinggal jemaah di Arab Saudi yang berdampak signifikan terhadap pengeluaran. Ia mencontohkan, pemerintah bisa mengeluarkan dana sekitar 50 Miliar Rupiah per hari untuk operasional haji. Oleh karena itu, pengurangan durasi tinggal jemaah haji di Tanah Suci menjadi salah satu opsi untuk menekan biaya. Menurutnya, pemangkasan selama 5 hari saja dapat menghemat hingga 200 Miliar Rupiah.

Selain itu, Menag juga menyinggung tentang kenaikan pajak di Arab Saudi dan penguatan nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah. Kedua faktor ini seharusnya mendorong kenaikan biaya haji. Kendati demikian, Menag mengklaim bahwa biaya haji tahun ini lebih rendah sekitar 4 juta Rupiah per jemaah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, berkat upaya efisiensi di berbagai sektor.

Di sisi lain, Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan arahan tegas agar biaya haji tahun depan dapat diturunkan lagi. Prabowo meminta jajarannya, termasuk Menteri Agama dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), untuk berkoordinasi dan mencari solusi untuk menekan biaya haji semaksimal mungkin. Ia juga secara khusus menyoroti peran Garuda Indonesia dalam melakukan efisiensi, terutama dalam hal-hal yang tidak esensial, sehingga dapat menurunkan biaya transportasi.

Prabowo mengungkapkan apresiasinya atas penurunan biaya haji sebesar 4 juta Rupiah yang dirasakan oleh 203.000 jemaah haji tahun ini. Namun, ia menegaskan bahwa targetnya adalah mencapai biaya haji termurah yang memungkinkan. Bahkan, Prabowo mendorong agar biaya haji Indonesia bisa lebih rendah dari Malaysia.

"Kita berjuang keras untuk menurunkan biaya haji semurah-murah yang kita mampu," tegas Prabowo.

Dengan demikian, isu biaya haji menjadi perhatian utama pemerintah. Upaya efisiensi dan inovasi terus dilakukan untuk meringankan beban jemaah haji tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Tantangan ke depan adalah bagaimana menyeimbangkan antara kualitas pelayanan, kemampuan keuangan negara, dan harapan masyarakat akan biaya haji yang terjangkau.