Dedikasi Gus Salman: Mengabdi sebagai Wakil Bupati dan Pengasuh Pesantren di Bulan Ramadhan
Dedikasi Gus Salman: Mengabdi sebagai Wakil Bupati dan Pengasuh Pesantren di Bulan Ramadhan
Muhammad Salmanudin Yazid, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Salman, sejak dilantik sebagai Wakil Bupati Jombang pada 20 Februari 2025, terus menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pendidikan agama dan pengembangan sumber daya manusia. Jabatan barunya sebagai Wakil Bupati Jombang periode 2025-2030, mendampingi Bupati Warsubi, tidak menghalangi Gus Salman untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai pengasuh Pesantren Babussalam di Kalibening, Kecamatan Mojoagung. Sebelum menjabat sebagai Wakil Bupati, Gus Salman dikenal sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang periode 2017-2022.
Di tengah kesibukan menjalankan roda pemerintahan, Gus Salman tetap meluangkan waktu untuk mengajar para santri di pesantren. Pada malam kedelapan Ramadhan 1446 H, Jumat (7/3/2025), ia memimpin pengajian kitab klasik Jawahirul Bukhari. Pengajian yang berlangsung setelah shalat Tarawih ini menggunakan metode bandongan, di mana Gus Salman menjelaskan materi, sementara para santri menyimak dan mencatat. "Waktu mengaji selama Ramadhan kurang lebih dua jam, dimulai setelah shalat Tarawih," ungkap Gus Salman kepada Kompas.com. Ia menargetkan kajian kitab kuning tersebut dapat diselesaikan sebelum malam ke-17 Ramadhan, atau malam Nuzulul Quran.
Komitmen Gus Salman dalam membimbing para santri bukan sekadar rutinitas belaka, melainkan sebuah amanat dan wasiat dari orang tuanya. "Sampai kapan pun akan tetap mengajar ngaji, karena ini amanat dan wasiat dari orang tua. Apalagi, kami ini kan mendapatkan amanat dari masyarakat, di mana saat ini ada 1.600 santri di pondok ini," tegasnya. Ia telah mengajar santri sejak tahun 1998 dan konsisten melanjutkan kegiatan tersebut meski kini memiliki tanggung jawab sebagai pejabat publik. Untuk membagi waktu, Gus Salman mengalokasikan pagi hingga petang untuk tugas pemerintahan, sementara malam hari dikhususkan untuk mengajar. "Untuk malam hari, tetap ngaji seperti biasanya selama tidak mengganggu kegiatan khidmat di Pemerintahan Kabupaten Jombang," tambahnya.
Materi pengajian yang disampaikan Gus Salman pun beragam. Pada hari-hari biasa, ia mengajar kitab Ibanatul Ahkam (Syarah Bulughul Maram) yang membahas hukum-hukum Islam, serta kitab Riyadhus Shalihin yang membahas adab dan etika dalam hadis. Dedikasi Gus Salman dalam menyeimbangkan peran sebagai pejabat negara dan pengasuh pesantren menjadi teladan bagi generasi muda, menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat dan agama dapat berjalan beriringan.
Kemampuannya dalam mengatur waktu dan prioritas mencerminkan kepemimpinannya yang efektif dan berimbang. Komitmennya dalam pendidikan agama dan pengabdian kepada masyarakat menjadi inspirasi bagi banyak pihak, menunjukkan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial. Gus Salman membuktikan bahwa kedua peran tersebut, selaku pemimpin daerah dan pendidik agama, dapat dijalankan secara harmonis dan optimal, menjadi bukti nyata bahwa pengabdian tanpa batas mampu diwujudkan dalam kehidupan nyata.