Trump Mengklaim Pemulihan Ekonomi sebagai Hasil Karyanya, Menyalahkan Biden atas Tantangan yang Ada
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini kembali menegaskan perannya dalam performa ekonomi negara. Dalam sebuah wawancara, Trump mengklaim bahwa kemajuan ekonomi yang terjadi adalah hasil dari kebijakannya, sementara ia menuding pemerintahan Joe Biden sebagai penyebab masalah ekonomi yang masih membayangi Amerika Serikat.
Trump secara eksplisit menyatakan bahwa ia hanya ingin diakui atas aspek positif dari perekonomian. Sementara itu, ia mengarahkan tanggung jawab atas kesulitan ekonomi kepada masa jabatan Biden. "Pada akhirnya, saya bertanggung jawab atas segalanya, tetapi saya baru berada di sini selama lebih dari tiga bulan," ujar Trump dalam wawancara tersebut.
Selain itu, Trump membela kebijakan tarif yang ia terapkan selama masa jabatannya. Meskipun kebijakan ini menuai kritik dan kekhawatiran dari sejumlah analis yang melihatnya sebagai sumber ketidakpastian ekonomi, Trump bersikeras bahwa tarif akan memberikan manfaat jangka panjang bagi Amerika Serikat. Ia bahkan berpendapat bahwa tarif akan meningkatkan kekayaan negara. "Tarif baru saja mulai berlaku... Tarif akan membuat kita kaya. Kita akan menjadi negara yang sangat kaya," tegas Trump.
Upaya Trump untuk mengalihkan tanggung jawab kepada pendahulunya bukanlah hal baru. Sebelumnya, ia juga menyalahkan Biden atas kontraksi ekonomi yang dialami Amerika Serikat pada kuartal pertama tahun ini. Trump juga menepis kekhawatiran bahwa tarif akan mengganggu rantai pasokan barang, termasuk kebutuhan rumah tangga.
Isu ini sempat dibahas dalam rapat Kabinet dan kembali ditegaskan dalam wawancara tersebut. Trump memberikan contoh dengan mengatakan bahwa anak-anak tidak perlu memiliki terlalu banyak barang, seperti boneka atau pensil. Ia berpendapat bahwa memiliki jumlah barang yang lebih sedikit sudah cukup.
Dalam wawancara tersebut, Trump juga meremehkan potensi dampak negatif jangka panjang dari tarif terhadap perekonomian Amerika Serikat. Bahkan, ia menganggap resesi sebagai bagian dari proses yang wajar. "Lihat, ya, semuanya baik-baik saja. Apa yang kita lakukan – saya katakan, ini adalah masa transisi. Saya pikir kita akan melakukannya dengan fantastis," pungkas Trump.