Singkawang Berantas Balap Liar: Pelaku Dibina Karakter di Rindam

Aksi balap liar yang meresahkan warga Singkawang, Kalimantan Barat, mendapat respons tegas dari Pemerintah Kota. Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengambil langkah konkret dengan mengirimkan para pelaku balap liar ke Rindam XII/Tanjungpura (TPR) untuk mengikuti program pembinaan karakter. Inisiatif ini diambil sebagai upaya menertibkan aksi berbahaya yang kerap terjadi di malam hari dan meresahkan masyarakat.

Tindakan ini merupakan jawaban atas keluhan warga yang terganggu dengan kebisingan yang ditimbulkan oleh balap liar, terutama pada jam istirahat malam. Menurut Tjhai Chui Mie, Pemerintah Kota Singkawang telah berulang kali menerima laporan terkait aktivitas ilegal ini. Para pelaku balap liar yang terjaring razia dikumpulkan di Aula Kantor Wali Kota bersama orang tua mereka, sebelum akhirnya diputuskan untuk mengikuti program pembekalan bela negara di Rindam XII/TPR. Program ini bukan merupakan pelatihan militer, melainkan sebuah upaya untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan cinta tanah air.

Dalam rapat koordinasi lintas instansi, diputuskan bahwa para pelaku akan didata dan diikutsertakan dalam program pembekalan yang dirancang khusus. Tjhai Chui Mie menjelaskan bahwa program ini akan melibatkan TNI dan Polri sebagai pembina. Ia bahkan berencana untuk terjun langsung sebagai narasumber. Tujuan utama dari pembinaan ini adalah untuk membentuk karakter para remaja agar memiliki pola pikir yang lebih positif dan bertanggung jawab.

Letnan Infantri Mahmudi dari Rindam XII/TPR menyambut baik inisiatif Pemerintah Kota Singkawang. Ia memandang para pelaku balap liar sebagai aset bangsa yang perlu diarahkan ke jalan yang benar. Mahmudi meyakini bahwa mereka hanya mencari jati diri dengan cara yang kurang tepat. Oleh karena itu, Rindam XII/TPR siap memberikan pembinaan yang berfokus pada pembentukan karakter, bukan pelatihan militer. Pembekalan akan mencakup penanaman nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan cinta terhadap diri sendiri, keluarga, serta Kota Singkawang.

Para peserta program akan mengikuti serangkaian kegiatan di camp Rindam selama periode waktu yang telah dijadwalkan. Kegiatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan status peserta, apakah masih berstatus pelajar atau tidak. Mereka akan diajarkan untuk bangun pagi, berdisiplin, dan bertanggung jawab atas diri sendiri. Diharapkan melalui program ini, para remaja pelaku balap liar dapat mengubah perilaku mereka dan menjadi generasi muda yang lebih positif dan berkontribusi bagi masyarakat.