Perjuangan Warga Bojonegoro: Ibu Melahirkan Ditandu Enam Kilometer Akibat Jalan Rusak Parah

Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebuah video viral menyoroti kesulitan ekstrem yang dihadapi warga Desa Napis akibat infrastruktur jalan yang rusak parah. Dalam video tersebut, terlihat seorang ibu bernama Susanti yang baru saja melahirkan, harus ditandu sejauh enam kilometer oleh warga karena ambulans tidak dapat mencapai rumahnya akibat kondisi jalan yang memprihatinkan.

Kondisi jalan yang rusak ini, menurut penuturan warga, telah berlangsung selama puluhan tahun. Kepala Desa Napis, Mulyono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya mencari solusi, termasuk mengajukan pembangunan jalan penghubung ke desa tetangga. Namun, prosesnya masih terkendala pembebasan lahan karena jalan yang direncanakan akan melintasi tanah milik warga. Kejadian ini bukan kali pertama terjadi, terutama saat musim hujan tiba. Jalanan berlumpur dan rusak menyulitkan akses warga ke berbagai fasilitas penting seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar.

Warga desa mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait dampak jalan rusak terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Anak-anak kesulitan pergi ke sekolah, aktivitas ekonomi terhambat, dan akses ke layanan kesehatan menjadi sangat sulit. Adit, seorang warga Desa Napis, menyebutkan bahwa sekitar 10 kilometer jalan di desa tersebut mengalami kerusakan parah. Selain itu, terdapat 11 jembatan kayu yang melintasi sungai, dan dua sungai lainnya bahkan belum memiliki jembatan sama sekali.

Kondisi ini mendorong para pemuda desa untuk aktif mengunggah kejadian-kejadian serupa ke media sosial dengan harapan pemerintah segera memberikan perhatian dan mengambil tindakan untuk memperbaiki infrastruktur desa. Mereka berharap, dengan viralnya kondisi jalan yang rusak, pemerintah daerah dan pusat dapat segera turun tangan untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak, sehingga mobilitas warga dapat kembali lancar. Ironisnya, Kecamatan Tambakrejo merupakan kampung halaman Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dan Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono. Warga berharap agar pemerintah segera memperbaiki kerusakan jalan yang sudah berlangsung puluhan tahun ini.