Kementerian Pertanian Tekankan Pengawasan Mutu Beras di Tengah Surplus Pasokan
Kementerian Pertanian Tekankan Pengawasan Mutu Beras di Tengah Surplus Pasokan
Jakarta - Di tengah kondisi surplus beras nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memberikan arahan kepada Perum Bulog untuk memperketat pengawasan dan pemeliharaan mutu beras. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas akibat penyimpanan dalam jangka waktu yang lama.
Mentan Amran menyadari bahwa dengan stok beras nasional yang mencapai 3,5 juta ton, tantangan dalam menjaga kualitas menjadi semakin besar. Stok tersebut merupakan akumulasi dari sisa stok tahun sebelumnya dan hasil serapan beras dalam negeri periode Januari hingga Mei 2024 yang mencapai 1.888.492 ton.
“Kita patut bersyukur atas capaian ini. Biasanya, dalam lima tahun terakhir, serapan beras hanya berkisar antara 1 hingga 1,2 juta ton per tahun. Namun, kali ini, kita berhasil menyerap 1,87 juta ton beras dari produksi dalam negeri tanpa impor,” ungkap Mentan Amran.
Arahan Mentan Amran ini menggarisbawahi pentingnya Bulog untuk secara proaktif melakukan monitoring dan evaluasi kondisi beras yang tersimpan di gudang-gudang mereka. Hal ini meliputi pengecekan secara berkala terhadap suhu dan kelembaban gudang, serta penerapan sistem FIFO (First In, First Out) untuk memastikan beras yang disimpan lebih lama didistribusikan terlebih dahulu.
Selain itu, Bulog juga diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dinas pertanian daerah dan kelompok tani, dalam rangka menjaga kualitas beras sejak dari tingkat produksi hingga penyimpanan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa beras yang diserap Bulog adalah beras dengan kualitas terbaik.
Dengan langkah-langkah pengawasan dan pemeliharaan mutu yang ketat, diharapkan kualitas beras nasional tetap terjaga dengan baik, sehingga masyarakat dapat menikmati beras berkualitas dengan harga yang terjangkau.