Unpad Ungkap Joki UTBK Terdeteksi Gantikan Dua Peserta, Namun Absen Saat Ujian

Upaya Kecurangan UTBK di Unpad Terungkap: Joki Terdeteksi, Ujian Gagal

Universitas Padjadjaran (Unpad) mengonfirmasi adanya upaya kecurangan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tahun 2025. Joki berinisial KD, yang sebelumnya telah ditangkap, terdeteksi telah didaftarkan untuk menggantikan dua orang peserta ujian di lokasi UTBK Unpad.

Koordinator Teknologi Informatika dan Komputer Pusat UTBK Unpad, Rafly, menjelaskan bahwa meskipun terdeteksi akan menggantikan peserta lain, KD tidak hadir pada jadwal UTBK yang telah ditentukan di Jatinangor. Penelusuran ini dilakukan berdasarkan informasi yang diterima dari panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pusat.

Kronologi pengungkapan kasus ini bermula dari permintaan panitia SNPMB pusat kepada Unpad untuk menelusuri data peserta dengan nomor dan foto tertentu. Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan bahwa nomor peserta tersebut memang terdaftar di Pusat UTBK Unpad dan menggunakan foto yang sangat mirip dengan KD. Perbedaan mencolok hanya terletak pada penggunaan jilbab oleh peserta yang akan digantikan.

KD dijadwalkan untuk menggantikan peserta berinisial JAM pada tanggal 24 April 2025 sesi siang, dan peserta FABW pada tanggal 30 April 2025 sesi siang. Informasi ini telah dilaporkan kepada panitia SNPMB pusat untuk tindakan lebih lanjut.

Modus operandi yang terungkap menunjukkan bahwa KD disiapkan untuk mengerjakan UTBK dengan pilihan program studi Kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah, baik untuk JAM maupun FABW. Kedua peserta tersebut diketahui hanya memilih satu program studi, meskipun UTBK memperbolehkan peserta untuk memilih hingga empat pilihan program studi.

Temuan ini mengindikasikan adanya jaringan atau sindikat yang berupaya melakukan kecurangan dalam UTBK-SNBT 2025. Pihak Unpad sendiri telah meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kerjasama dengan panitia SNPMB pusat terus dilakukan untuk memastikan integritas dan kredibilitas pelaksanaan UTBK.

Kasus ini menjadi pengingat bagi seluruh peserta UTBK untuk menjunjung tinggi kejujuran dan menghindari segala bentuk kecurangan. Upaya-upaya kecurangan tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merugikan peserta lain yang berjuang secara jujur dan adil untuk meraih impian mereka.

Pihak berwenang diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku yang terlibat, sehingga memberikan efek jera dan mencegah praktik serupa di masa depan. Kejadian ini juga menjadi evaluasi penting bagi sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri untuk terus meningkatkan keamanan dan meminimalisir celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.