Tragedi THM Samarinda: Pria Tewas Akibat Pemberondongan, Sembilan Tersangka Diciduk
Samarinda digegerkan dengan insiden penembakan yang merenggut nyawa seorang pria berinisial D (34) di sebuah tempat hiburan malam (THM). Korban tewas di lokasi kejadian akibat luka tembak serius. Aparat kepolisian bergerak cepat dan berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut.
Irjen Pol Endar Priantoro, Kapolda Kalimantan Timur, mengumumkan penangkapan para tersangka di Polsek Samarinda Sebrang. "Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, tim gabungan berhasil mengumpulkan informasi dan mengungkap kasus ini, mengamankan sembilan tersangka," ujarnya.
Kesembilan tersangka yang berhasil diamankan adalah LA, UL, SU, SA, AR, DA, N, FA, dan UJ. Masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda dalam aksi penembakan tersebut. FA berperan sebagai pengawas, sedangkan UJ diduga sebagai eksekutor utama. Tersangka lainnya, LA, UL, SU, SA, AR, DA, dan N, memiliki peran pendukung yang saat ini masih didalami oleh pihak kepolisian.
Selain mengamankan para tersangka, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga kuat digunakan dalam aksi keji tersebut. Barang bukti tersebut meliputi sepucuk senjata api laras pendek beserta sejumlah amunisi aktif, lima selongsong peluru, dua proyektil yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), dan tiga proyektil yang bersarang di tubuh korban. Sebuah sepeda motor yang diduga digunakan para pelaku untuk mencapai dan melarikan diri dari lokasi kejadian juga turut diamankan.
Dari hasil interogasi awal terhadap para tersangka, motif penembakan tersebut diduga kuat didasari oleh dendam lama antara para pelaku dengan korban. Namun, pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman untuk mengungkap secara jelas rangkaian peristiwa dan motif yang sebenarnya.
Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan masyarakat Samarinda. Proses hukum terhadap para tersangka akan terus berjalan untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya. Insiden ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di tempat-tempat hiburan malam, serta mencegah tindakan main hakim sendiri yang dapat berujung pada tindak kriminalitas.