Starbase Resmi Menyandang Status Kota Mandiri, Kontroversi Mengiringi di Kalangan Warga

Markas perusahaan antariksa SpaceX yang terletak di Texas Selatan, kini secara resmi menyandang status kota mandiri dengan nama Starbase. Keputusan ini diambil melalui pemungutan suara yang menghasilkan 212 suara mendukung dan 6 suara menentang. Elon Musk, CEO SpaceX, menyambut baik penetapan ini melalui unggahan di platform X, menyatakan bahwa Starbase kini telah menjadi sebuah kota yang sesungguhnya.

Starbase merupakan fasilitas peluncuran roket utama bagi program ambisius SpaceX. Dari total 283 pemilih yang memenuhi syarat, mayoritas diyakini merupakan karyawan SpaceX yang bekerja di fasilitas tersebut. Penetapan Starbase sebagai kota mandiri mendapatkan dukungan dari sejumlah pejabat lokal, didorong oleh harapan akan terciptanya lapangan kerja dan investasi di wilayah tersebut.

Namun, di balik dukungan tersebut, terselip kekhawatiran dan kritik dari berbagai pihak. Pembentukan kota yang sepenuhnya dikendalikan oleh sebuah perusahaan memicu perdebatan mengenai potensi meluasnya pengaruh pribadi Elon Musk di wilayah tersebut. Terlebih lagi, SpaceX telah mengajukan permohonan untuk meningkatkan frekuensi peluncuran roket dari 5 menjadi 25 kali per tahun.

Kota Starbase terletak di ujung selatan Texas, berdekatan dengan perbatasan Meksiko. Dengan luas wilayah hanya sekitar 3,9 kilometer persegi, kota ini terdiri dari beberapa ruas jalan dan dipenuhi dengan rumah-rumah sederhana serta trailer.

Kathryn Lueders, Manajer Umum Starbase, menyatakan bahwa penetapan status kota mandiri akan memberikan kemampuan bagi SpaceX untuk mengembangkan Starbase sebagai sebuah komunitas yang mandiri. SpaceX saat ini telah mengelola infrastruktur jalan dan utilitas, serta menyediakan fasilitas pendidikan dan perawatan medis bagi penduduk yang tinggal di Starbase.

Selain itu, pejabat SpaceX juga menyampaikan kepada anggota parlemen bahwa wewenang untuk menutup akses pantai akan mempermudah kelancaran operasi peluncuran roket. Namun, kritikus berpendapat bahwa wewenang tersebut seharusnya tetap berada di tangan pemerintah daerah, yang mewakili kepentingan masyarakat yang lebih luas yang memanfaatkan pantai tersebut.

The South Texas Environmental Justice Network, sebuah organisasi yang mengadvokasi keadilan lingkungan, mengorganisir aksi protes terhadap pemungutan suara dan isu terkait akses pantai. Demonstrasi tersebut berhasil menarik perhatian puluhan orang yang menyuarakan keprihatinan mereka.

Josette Hinojosa, seorang warga yang ikut serta dalam aksi protes, mengungkapkan bahwa ia ingin memastikan kelanjutan akses ke pantai yang telah dinikmati oleh keluarganya selama beberapa generasi. Ia bersama putrinya bahkan membuat istana pasir di dekat lokasi protes sebagai simbol kecintaan mereka terhadap pantai tersebut.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait kontroversi penetapan Starbase sebagai kota mandiri:

  • Kekhawatiran akan kendali perusahaan: Sejumlah pihak khawatir bahwa SpaceX akan memiliki kendali penuh atas Starbase dan mengabaikan kepentingan masyarakat setempat.
  • Isu akses pantai: Rencana SpaceX untuk menutup akses pantai demi kelancaran peluncuran roket menuai protes dari warga yang merasa hak mereka dilanggar.
  • Dampak lingkungan: Peningkatan frekuensi peluncuran roket berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, termasuk kerusakan habitat dan polusi.

Penetapan Starbase sebagai kota mandiri merupakan babak baru dalam pengembangan industri antariksa di Texas Selatan. Namun, keberhasilan kota ini akan sangat bergantung pada kemampuan SpaceX untuk mengatasi kekhawatiran dan kritik yang muncul, serta memastikan bahwa pembangunan Starbase dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.