Jonathan Frizzy Diduga Dalangi Penyelundupan Etomidate Lewat Grup WhatsApp
Aktor Jonathan Frizzy, yang dikenal dengan nama panggilan Ijonk, diduga berperan sentral dalam jaringan penyelundupan obat keras jenis etomidate dari Malaysia ke Indonesia. Peran Ijonk terungkap setelah Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) melakukan pengembangan kasus dan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah tersangka.
Menurut Kapolresta Bandara Soetta, AKBP Ronald Sipayung, Jonathan Frizzy diduga menjadi inisiator pembentukan grup WhatsApp bernama 'Berangkat'. Grup ini digunakan sebagai sarana koordinasi utama dalam menjalankan operasi penyelundupan tersebut. "Dari pemeriksaan barang bukti digital dari para tersangka, terlihat bahwa yang membuat grup WhatsApp dengan nama 'Berangkat' yakni JF (Jonathan Frizzy)," ujar AKBP Ronald Sipayung.
Dalam grup WhatsApp tersebut, Ijonk dan anggota lainnya aktif membahas berbagai aspek teknis penyelundupan, mulai dari pengaturan keberangkatan ke Malaysia, akomodasi selama di Kuala Lumpur, hingga strategi untuk menghindari pemeriksaan oleh petugas Bea Cukai di Indonesia. "JF juga memberikan info penginapan di Kuala Lumpur," terang AKBP Ronald Sipayung.
Lebih lanjut, aktor tersebut juga diduga berperan aktif dalam memantau proses kedatangan barang haram tersebut di Indonesia. Ia bahkan menginstruksikan anggotanya untuk melobi petugas Bea Cukai agar etomidate ilegal tersebut dapat lolos dari pemeriksaan. "JF juga membantu pengawasan dan pengontrolan, karena memang sempat dilakukan pemeriksaan oleh Bea Cukai, dan ada obrolan di grup ini, bahwa barang itu akan diurus agar bisa lolos pemeriksaan," pungkasnya.
Saat ini, Jonathan Frizzy masih menjalani pemeriksaan intensif di Satresnarkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Pihak kepolisian menyatakan bahwa Ijonk bersikap kooperatif selama proses pemeriksaan, meskipun dalam kondisi kurang sehat. Jonathan Frizzy ditangkap pada hari Minggu, 4 Mei 2025, di kawasan Bintaro dan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Berikut adalah poin-poin yang diduga kuat melibatkan Jonathan Frizzy dalam penyelundupan etomidate:
- Inisiator Grup WhatsApp: Diduga kuat sebagai pembuat grup WhatsApp 'Berangkat' untuk koordinasi penyelundupan.
- Perencanaan Teknis: Aktif membahas teknis penyelundupan, termasuk keberangkatan dan akomodasi di Kuala Lumpur.
- Penyedia Informasi: Memberikan informasi mengenai penginapan di Kuala Lumpur.
- Pengawasan dan Pengontrolan: Memantau proses kedatangan barang dan berupaya meloloskan dari pemeriksaan Bea Cukai.
Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap jaringan penyelundupan yang lebih luas dan mengetahui motif di balik keterlibatan Jonathan Frizzy.