Antrean Pemindaian Iris Mata World ID di Jabodetabek: Tujuan dan Kontroversi di Baliknya
Tujuan Pemindaian Iris Mata World ID yang Menarik Perhatian Warga Jabodetabek
Fenomena antrean panjang warga di Jakarta, Depok, dan Bekasi untuk melakukan pemindaian iris mata oleh World ID telah memicu rasa ingin tahu dan perdebatan. Program yang dijalankan oleh Tools for Humanity ini menawarkan imbalan finansial, berkisar antara Rp250.000 hingga Rp800.000, bagi mereka yang bersedia iris matanya dipindai.
Namun, apa sebenarnya tujuan di balik pengumpulan data biometrik ini? Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipahami:
Transformasi Gambar Iris Mata Menjadi Kode Digital
World ID tidak menyimpan gambar iris mata dalam bentuk visual. Sebaliknya, gambar tersebut diubah menjadi kode iris, representasi numerik yang merangkum tekstur unik iris setiap individu. Proses ini dilakukan oleh perangkat khusus bernama Orb, kamera biometrik beresolusi tinggi.
Setelah kode iris dibuat, gambar aslinya langsung dihapus dari perangkat. World ID mengklaim sistem ini memberikan pengguna kendali penuh atas data mereka. Keunikan kode iris, bahkan pada kembar identik, menjadikannya alat verifikasi identitas yang potensial di era digital.
Tujuan Utama World ID
- Verifikasi Keunikan Identitas Manusia: World ID bertujuan untuk memastikan setiap individu hanya memiliki satu identitas digital. Hal ini penting untuk membedakan manusia dari bot atau kecerdasan buatan, serta mencegah manipulasi seperti pembuatan akun palsu.
- Mendukung Pendapatan Dasar Universal (UBI): Worldcoin memiliki visi untuk membangun sistem distribusi pendapatan dasar universal secara global. World ID dapat memastikan setiap individu hanya menerima satu bagian UBI, mencegah klaim ganda atau penyalahgunaan.
- Akses ke Layanan Digital: World ID dapat digunakan untuk login ke berbagai aplikasi dan layanan yang mendukung sistem ini. Pengguna dapat memverifikasi identitas digital mereka melalui kode iris, yang diklaim lebih aman dan praktis dibandingkan email dan kata sandi.
- Klaim Token Kripto (WLD): Sebagai insentif awal, pengguna yang melakukan pemindaian iris mata dapat memperoleh token kripto WLD. Di beberapa negara, token ini dapat diklaim secara berkala sebagai bentuk partisipasi dalam ekosistem Worldcoin.
Keamanan dan Privasi Data
Worldcoin mengklaim tidak menyimpan atau menjual data pribadi pengguna, termasuk gambar iris. Setelah verifikasi, gambar iris dikirim ke ponsel pengguna dan dihapus dari sistem. Hanya kode iris yang disimpan untuk autentikasi di masa depan. Sistem ini juga diklaim akan beralih ke desentralisasi, dengan pengelolaan dan pengambilan keputusan dilakukan oleh komunitas pengguna global.
Kontroversi dan Tindakan Pemerintah
Meski menawarkan berbagai manfaat, proyek World ID menimbulkan pertanyaan etis seputar pengumpulan data biometrik. Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) Worldcoin dan WorldID. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan. Pemerintah juga berencana memanggil operator lokal untuk klarifikasi, sebagai tindakan preventif terhadap potensi risiko privasi dan keamanan data warga.