Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo: Dudung Abdurachman Menepis Isu Politis

Pembatalan mutasi Letnan Jenderal (Letjen) Kunto Arief Wibowo dari jabatan yang telah ditetapkan, menurut Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, merupakan hal yang lumrah terjadi di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dudung, yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional, menegaskan bahwa dinamika pembatalan mutasi ini bukan merupakan kejadian baru.

"Ini lazim. Dulu pada era Pak Gatot (Nurmantyo), Pak Hadi (Tjahjanto), hal seperti ini biasa terjadi," ungkap Dudung kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5/2025). Ia bahkan mencontohkan kasus kesalahan administrasi dalam penempatan personel sebagai ilustrasi tambahan. "Bahkan, sempat terjadi kesalahan tulis, dari Angkatan Laut (AL) kemudian dipindahkan menjadi Pati (Perwira Tinggi) Mabesad (Markas Besar Angkatan Darat). Itu kan karena kesalahan tulis saja," jelasnya.

Dudung secara tegas membantah adanya korelasi antara pembatalan mutasi Letjen Kunto dengan sikap politik ayahandanya, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, yang sempat menyuarakan dukungan terhadap upaya pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, proses mutasi di TNI melibatkan berbagai pertimbangan dari Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang bersifat internal dan profesional.

"Menurut saya, tidak ada kaitannya sama sekali. Hal seperti ini memang sering terjadi di lingkungan TNI. Terkadang, saat Wanjakti bersidang, ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang muncul. Jadi, tidak ada hubungannya antara Pak Try dengan anaknya," imbuh Dudung.

Sebelumnya, Markas Besar (Mabes) TNI telah memberikan klarifikasi resmi terkait pembatalan mutasi Letjen Kunto. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, dalam konferensi pers daring pada Jumat (2/5/2025) malam, menegaskan bahwa keputusan tersebut murni didasarkan pada dinamika organisasi dan kebutuhan institusi TNI.

Kristomei menekankan bahwa pembatalan mutasi Letjen Kunto didasarkan pada prinsip profesionalitas, proporsionalitas, dan kebutuhan organisasi TNI saat ini. Ia juga menepis spekulasi yang menghubungkan pembatalan tersebut dengan pernyataan Try Sutrisno terkait pemakzulan Gibran. "Tidak ada kaitannya sama sekali," tegasnya.

  • Dinamika Mutasi di TNI
  • Penjelasan Dudung Abdurachman
  • Penegasan Mabes TNI
  • Pembantahan Isu Politis
  • Profesionalitas Organisasi