IHSG Diprediksi Bereaksi terhadap Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2025

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan dipengaruhi oleh rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kuartal I tahun 2025. Analis pasar modal memprediksi adanya respons dari investor terhadap angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (5/5/2025), IHSG tercatat menguat meskipun data pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,87% (year-on-year), lebih rendah dibandingkan kuartal IV-2024 yang mencapai 5,11%. Namun, IHSG berhasil ditutup di zona positif dengan kenaikan 16,22 poin (0,24%) ke level 6.831,95.

Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan PDB tersebut diperkirakan akan direspons oleh investor. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain:

  • Penurunan Harga Komoditas: Harga komoditas barang baku, termasuk emas, mengalami penurunan.
  • Pengaruh Sektor Pertambangan: Sektor pertambangan, khususnya tembaga, juga memberikan pengaruh. Hal ini terkait dengan adanya maintenance besar yang dilakukan di Papua serta penurunan target konsumsi tambang di China pada tahun 2025.
  • Kinerja Sektor Energi: Kinerja sektor energi yang tercermin pada IDXENERGY juga melambat sebesar 5,45% secara year-to-date (ytd). Kondisi ini mengindikasikan bahwa pasar telah mengantisipasi adanya perlambatan pertumbuhan.

Audi menambahkan bahwa IHSG saat ini cenderung menguat seiring dengan euforia dan perbaikan beberapa indikator ekonomi. Penguatan nilai tukar rupiah setelah sempat terdepresiasi mendekati level 17.000 juga menjadi sentimen positif. Selain itu, adanya sinyal positif terkait negosiasi tarif dagang yang mulai meredakan ketegangan turut memberikan dorongan bagi pasar modal.