Bulog Amankan Pasokan Beras Nasional dengan Sewa Gudang Tambahan
Perum Bulog mengambil langkah strategis untuk mengamankan pasokan beras nasional dengan menyewa sejumlah gudang tambahan. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan signifikan stok beras yang dimiliki perusahaan, terutama setelah penugasan untuk menyerap hasil panen petani. Total kapasitas gudang yang disewa mencapai 1,1 juta ton dan tersebar di berbagai wilayah strategis di Indonesia.
Manajemen Bulog mengungkapkan bahwa penyewaan gudang ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup, terutama dalam rangka menjaga stabilitas harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Gudang-gudang yang disewa berasal dari berbagai sumber, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Banda Ghara Reksa (BGR) dan ID Food, serta dari pengusaha penggilingan padi. Selain itu, Bulog juga memanfaatkan skema pinjam pakai gudang milik TNI.
Lokasi gudang sewaan tersebut tersebar di beberapa provinsi produsen beras utama, antara lain:
- Sulawesi Selatan
- Aceh
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Sumatera Selatan
- Seluruh Jawa
Sekretaris Perusahaan Bulog, Arwakhudin Widiarso, menjelaskan bahwa skema pembayaran sewa gudang bervariasi, termasuk opsi pinjam pakai. Hal ini membuat perhitungan total anggaran yang dikeluarkan untuk penyewaan gudang baru dapat diketahui setelah masa pemakaian selesai dan dihitung berdasarkan kuantum penggunaan serta jangka waktu sewa. Meskipun demikian, Bulog menegaskan tidak ada batasan anggaran dalam upaya penyediaan gudang yang memadai bagi petani.
Keputusan untuk menyewa gudang tambahan ini diambil seiring dengan melonjaknya stok beras di gudang Bulog. Hingga awal Mei 2025, stok beras yang dikelola oleh Bulog telah mencapai 3,5 juta ton. Direktur Utama Perum Bulog, Novi Helmy Prasetya, menyatakan bahwa stok beras saat ini merupakan yang terbaik dan merupakan langkah penting dalam menjaga cadangan pangan pemerintah. Ia mengakui bahwa beberapa gudang Bulog sudah penuh, sehingga diperlukan solusi untuk menampung hasil panen petani.
Dengan penambahan kapasitas penyimpanan ini, Bulog berharap dapat terus menjalankan fungsinya sebagai stabilisator harga dan penyedia beras yang handal bagi masyarakat Indonesia. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung petani lokal dengan menyerap hasil panen mereka dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh lapisan masyarakat.