Diabetes Tipe 5: Temuan Baru dalam Klasifikasi Penyakit Gula Darah Terkait Malnutrisi
Pakar penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam, mengungkapkan adanya klasifikasi baru dalam penyakit diabetes, yaitu diabetes tipe 5. Penyakit ini berbeda dari tipe diabetes yang selama ini dikenal dan memiliki kaitan erat dengan kondisi malnutrisi.
Pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5 ini dilakukan oleh International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional belum lama ini. Menurut Prof. Ari, diabetes tipe 5 muncul akibat adanya gangguan malnutrisi yang menyebabkan penurunan produksi insulin dalam tubuh. Insulin sendiri memiliki peran penting dalam membantu jaringan tubuh menyerap gula dari darah. Ketika produksi insulin terganggu, kemampuan jaringan untuk mengambil gula berkurang, sehingga kadar gula dalam darah meningkat dan menyebabkan terjadinya diabetes melitus.
Berbeda dengan diabetes tipe 2 yang seringkali dikaitkan dengan resistensi insulin, penderita diabetes tipe 5 mengalami kekurangan insulin yang signifikan tanpa adanya resistensi. IDF menjelaskan bahwa diabetes tipe 5, atau yang dikenal juga sebagai severe insulin-deficient diabetes (SIDD), ditandai dengan defisiensi insulin yang tinggi dan kontrol metabolik yang buruk. Faktor utama penyebabnya adalah kekurangan gizi kronis, terutama yang terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja.
Prof. Ari juga menyinggung jenis diabetes lain yang umum dikenal, yaitu diabetes gestasional. Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan dan seringkali berhubungan dengan kondisi ibu hamil yang mengandung janin berukuran besar. Selain itu, ada pula diabetes yang disebabkan oleh faktor spesifik lain, seperti penggunaan obat-obatan tertentu.
Secara ringkas, perbedaan utama antara berbagai jenis diabetes adalah sebagai berikut:
- Diabetes Tipe 1: Disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas yang menghasilkan insulin, sehingga tubuh tidak dapat memproduksi insulin sama sekali.
- Diabetes Tipe 2: Disebabkan oleh resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik. Seiring waktu, pankreas juga dapat kehilangan kemampuan untuk memproduksi insulin yang cukup.
- Diabetes Gestasional: Terjadi selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan. Namun, wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
- Diabetes Tipe 5 (SIDD): Disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada masa kanak-kanak atau remaja, yang menyebabkan defisiensi insulin berat.
- Diabetes akibat induksi obat-obatan: Disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu yang mempengaruhi kadar gula darah.
Dengan adanya klasifikasi diabetes tipe 5, diharapkan penanganan terhadap pasien diabetes dapat menjadi lebih tepat sasaran, terutama bagi mereka yang mengalami diabetes akibat malnutrisi. Pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai jenis diabetes akan membantu para ahli medis dalam memberikan diagnosis dan penanganan yang lebih efektif.