Petani Jagung Garut Mengaku Imam Mahdi: Antara Klaim Viral dan Latar Belakang NII

Petani Jagung Garut Mengaku Imam Mahdi: Antara Klaim Viral dan Latar Belakang NII

Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan oleh video viral seorang pria asal Garut, Jawa Barat, yang mengaku sebagai Imam Mahdi. Abdul Rosid, seorang petani jagung berusia 60 tahun dengan 12 orang anak, mengungkapkan klaimnya tersebut melalui sebuah video berdurasi lebih dari enam menit yang diunggah di platform TikTok. Video tersebut, yang telah ditonton lebih dari 1.600 kali, menimbulkan berbagai reaksi dan pertanyaan di tengah masyarakat. Pernyataan Abdul Rosid yang menyebut dirinya sebagai “Bapak Abdul Rosid, ulama Pancasila, sekaligus Imam Mahdi” telah menarik perhatian aparat pemerintah setempat, kepolisian, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Kepala Desa Panyindangan, Nurjaman Ilahi, membenarkan bahwa Abdul Rosid merupakan warga desanya. Pihak desa telah memanggil Rosid untuk klarifikasi, namun Rosid justru meminta agar klaimnya diakui oleh pemerintah. Fakta menarik lainnya terungkap; sebelum peristiwa ini, Rosid diketahui pernah mengikuti program deradikalisasi pemerintah dan memiliki keterkaitan dengan Sensen Komara, mantan Presiden Negara Islam Indonesia (NII) asal Garut yang telah meninggal dunia. Kepolisian setempat, melalui Kapolsek Pakenjeng Iptu Muslih, mengungkapkan bahwa Rosid mengaku sebagai jenderal angkatan udara bintang empat di NII dan bahwa motif di balik pengakuannya sebagai Imam Mahdi semata-mata untuk mencari popularitas dan hanya iseng. Para tetangga Rosid menggambarkannya sebagai sosok yang tertutup dan kurang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

Detail Pernyataan dan Klarifikasi

Dalam video viralnya, Rosid menyampaikan klaimnya dengan tegas. Namun, dalam sebuah klarifikasi melalui akun TikTok miliknya, ia menyatakan bahwa pernyataan tersebut hanya ditujukan untuk konsumsi keluarga dan saudara-saudaranya. Ia juga mengakui telah dimintai klarifikasi oleh aparat pemerintahan dan telah menghadiri pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah desa dan kecamatan, serta TNI dan Polri. Meskipun demikian, Rosid tetap mempertahankan klaimnya sebagai Imam Mahdi, dan bahkan menyatakan bahwa ia tidak memaksa siapapun untuk mengikutinya. Pernyataan ini semakin mengaburkan motif sebenarnya di balik pengakuan kontroversialnya.

Latar Belakang NII dan Praktik Salat Menghadap Timur

Keterkaitan Abdul Rosid dengan NII menjadi poin penting dalam pemahaman kasus ini. Berdasarkan informasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Garut, Nurrodhin, Rosid pernah memerintahkan pengikutnya untuk salat menghadap timur, mengikuti praktik yang sebelumnya dilakukan oleh Sensen Komara. Namun, saat ini, Rosid telah kembali melaksanakan salat menghadap kiblat. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran dalam praktik keagamaan yang dilakukan oleh Rosid dan pengikutnya, meskipun jumlah pengikutnya saat ini masih dalam penelusuran pihak berwenang.

Implikasi dan Penanganan Kasus

Kasus ini menyoroti pentingnya pemahaman dan pencegahan penyebaran paham radikalisme, khususnya di kalangan masyarakat pedesaan. Peran pemerintah, ulama, dan masyarakat dalam memberikan edukasi dan konseling kepada individu yang rentan terhadap paham radikalisme sangatlah krusial. Pendekatan yang holistik, melibatkan berbagai pihak, diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini dan mencegah munculnya kasus serupa di masa depan. Saat ini, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan dan pendalaman untuk memastikan tidak ada unsur lain yang lebih serius dibalik klaim yang dilontarkan Rosid. Langkah-langkah preventif dan rehabilitatif perlu dilakukan untuk mencegah potensi dampak negatif yang lebih luas.

Berikut ringkasan poin penting: * Abdul Rosid, petani jagung asal Garut, mengaku sebagai Imam Mahdi melalui video TikTok. * Motifnya diklaim hanya iseng dan ingin terkenal. * Ia memiliki keterkaitan dengan NII dan mantan presidennya, Sensen Komara. * Pernah memerintahkan pengikutnya salat menghadap timur, kini telah kembali ke kiblat. * Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman.