Sepinya Order Porter Tanah Abang di Awal Ramadan: Penghasilan Menurun Drastis
Sepinya Order Porter Tanah Abang di Awal Ramadan: Penghasilan Menurun Drastis
Memasuki minggu pertama Ramadan 1444 H, para porter di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, merasakan dampak signifikan terhadap penghasilan mereka. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya jumlah order jasa angkut barang secara drastis. Para porter yang biasa terlihat sibuk mengangkut barang belanjaan pengunjung kini lebih banyak menghabiskan waktu menunggu pelanggan di area pintu masuk pasar. Pantauan di pintu masuk barat Blok B Pasar Tanah Abang pada Sabtu (8/3/2025) siang memperlihatkan pemandangan yang cukup memprihatinkan: para porter dengan seragam merah bertuliskan “Porter” di punggung mereka terlihat duduk menunggu dengan tatapan mata yang berharap.
Idris (45), salah satu porter yang ditemui, mengungkapkan bahwa penghasilannya merosot tajam selama seminggu terakhir. “Seminggu sebelum Ramadan, orderan masih ramai. Penghasilan bisa mencapai Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per hari. Tapi sekarang, setelah puasa, hanya cukup untuk makan saja,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kini banyak porter yang menganggur karena sepinya orderan. Kondisi ini jelas berdampak pada perekonomian keluarganya.
Mulyadi (39), porter lainnya, menambahkan bahwa biasanya ia juga menerima orderan dari toko-toko di Pasar Tanah Abang untuk mengantar barang ke ekspedisi pengiriman. Namun, selama minggu pertama Ramadan, orderan tersebut nyaris tak ada. “Biasanya banyak toko yang minta tolong antar barang ke ekspedisi, tapi sekarang sudah jarang sekali,” jelasnya. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas distribusi barang dari toko-toko di Pasar Tanah Abang juga turut mengalami penurunan di awal Ramadan.
Kedua porter tersebut berharap situasi akan membaik pada minggu-minggu berikutnya. Mulyadi mengungkapkan kebutuhan hidup yang meningkat menjelang Lebaran menjadi salah satu alasan besarnya harapan tersebut. “Kita berharap minggu kedua dan ketiga Ramadan lebih ramai. Kita butuh uang untuk beli baju Lebaran untuk anak istri, beli daging, dan kebutuhan lainnya,” tuturnya dengan nada penuh harap. Sepinya orderan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para porter di Pasar Tanah Abang di awal bulan Ramadan, di mana mereka berharap adanya peningkatan aktivitas ekonomi di pasar tersebut seiring mendekatnya hari raya Idul Fitri.
Situasi ini menggambarkan dampak ekonomi Ramadan terhadap pekerja informal seperti porter di Pasar Tanah Abang. Penurunan penghasilan yang signifikan di awal Ramadan menunjukkan perlu adanya perhatian lebih terhadap kesejahteraan pekerja informal di tengah perubahan aktivitas ekonomi selama bulan suci ini. Pemerintah dan pihak terkait perlu mencari solusi untuk mengurangi dampak negatif sepinya orderan ini terhadap kehidupan para porter.