Revitalisasi Aset Desa: Sekolah Terbengkalai di Semarang Akan Diubah Menjadi Pusat Koperasi Desa Merah Putih
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menggagas pemanfaatan kembali bangunan sekolah dasar yang terbengkalai di berbagai daerah untuk dijadikan pusat kegiatan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Inisiatif ini muncul sebagai solusi untuk mengoptimalkan aset desa yang tidak terpakai, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan melalui koperasi.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah bekas Sekolah Dasar Instruksi Presiden (SD Inpres) di Desa Sraten, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Program SD Inpres sendiri merupakan inisiatif pembangunan pendidikan masal yang digagas Presiden Soeharto pada era Orde Baru. Seiring berjalannya waktu, beberapa bangunan SD Inpres tidak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena berbagai faktor, seperti penurunan jumlah siswa atau relokasi sekolah.
Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemanfaatan bangunan sekolah yang terbengkalai menjadi Kopdes Merah Putih dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat desa. Selain mengoptimalkan aset yang ada, Kopdes juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dengan menyediakan berbagai layanan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh petani dan warga desa.
"Teman-teman Kopdes bisa berkreasi sesuai dengan potensi masing-masing desa. Banyak sekolah bekas, warisan dari program SD Inpres dulu, yang kini tidak terpakai. Aset-aset ini berada di tanah desa dan sangat potensial untuk dimanfaatkan," ujar Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa bangunan sekolah yang luas dapat dimanfaatkan sebagai:
- Gudang penyimpanan hasil pertanian.
- Tempat penyimpanan alat dan mesin pertanian (alsintan).
- Gudang pupuk.
- Gudang sembako.
- Tempat penyimpanan gabah.
Dengan adanya fasilitas penyimpanan yang memadai, petani desa dapat menyimpan hasil panen mereka dengan aman dan menjualnya pada saat harga yang lebih baik. Selain itu, ketersediaan pupuk dan sembako yang terjangkau di tingkat desa juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Zulkifli Hasan juga mendorong pengurus Kopdes untuk segera menyusun proposal pemanfaatan bangunan sekolah yang terbengkalai dan mengajukannya kepada pihak perbankan. Dengan adanya dukungan pembiayaan dari bank, revitalisasi aset desa ini dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Yandri Susanto, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Wamen KKP dan sejumlah pejabat lainnya.