Ledakan Truk TNI di Tol Gempol-Pandaan: Area Steril, Warga Diminta Waspada Amunisi Tersisa
Insiden ledakan yang melibatkan sebuah truk milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) di ruas Tol Gempol-Pandaan pada Senin (5/5/2025) lalu masih menyisakan dampak. Meskipun jalur tol telah dibuka kembali untuk lalu lintas umum, Komando Distrik Militer (Kodim) 0819 Pasuruan mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area kejadian. Seruan ini dikeluarkan demi mencegah potensi bahaya yang mungkin timbul akibat sisa-sisa amunisi yang belum meledak.
Letkol Arh. Noor Iskak, Komandan Kodim 0819 Pasuruan, secara tegas meminta warga untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang, baik kepada Kodim, Koramil, maupun Babinsa, apabila menemukan serpihan atau sisa amunisi di sekitar lokasi. “Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Jangan mendekat ke area bekas terbakarnya truk. Jika menemukan benda yang mencurigakan, segera laporkan,” ujarnya pada Selasa (6/5/2025).
Saat ini, tim dari Kodim 0819 Pasuruan masih terus melakukan sterilisasi area di sisi luar Kilometer 774/350A Tol Gempol-Pandaan. Proses pembersihan dilakukan secara bertahap untuk memastikan tidak ada lagi material berbahaya yang tertinggal. Masyarakat diminta untuk tidak memasuki area tersebut hingga dinyatakan aman sepenuhnya.
Insiden ini juga berdampak pada dua warga sipil, M. Faisol dan Nauval, yang berasal dari Desa Winong, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Keduanya mengalami luka ringan di bagian tangan akibat terkena serpihan sisa ledakan amunisi saat berada di sekitar lokasi kejadian.
"Lokasinya sekitar 500 meter dari titik ledakan. Kami sedang berkumpul dengan warga lain, tiba-tiba ada benda seperti besi kecil yang jatuh menimpa kami," terang M. Faisol, salah satu korban, menceritakan pengalaman traumatisnya.
Pihak berwenang terus melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini. Sementara itu, fokus utama saat ini adalah memastikan keamanan masyarakat dan mensterilkan area terdampak dari potensi bahaya sisa amunisi.