Perjalanan Spiritual Biksu Thudong: Harmoni Lintas Agama Terjalin di Masjid Agung Kauman Semarang

Rombongan biksu Thudong yang tengah menempuh perjalanan panjang dari Bangkok menuju Borobudur, melakukan kunjungan yang bermakna ke Masjid Agung Kauman, Semarang. Kedatangan 36 biksu dari berbagai negara, termasuk Thailand, Malaysia, Kamboja, dan Amerika Serikat, disambut hangat oleh pengurus masjid.

Kunjungan ini menjadi simbol toleransi dan persaudaraan antarumat beragama. Para biksu diajak untuk mengenal lebih dekat arsitektur dan tradisi Islam yang dijunjung tinggi di Masjid Agung Kauman. Mereka berkesempatan untuk berdialog dengan pengurus masjid dan menyaksikan secara langsung bagaimana umat Muslim menjalankan ibadahnya. Rangkaian kunjungan ini meliputi Kantor Kecamatan Tugu, Queen City Mall, hingga Masjid Agung Kauman Semarang.

Ketua Takmir Masjid Agung Kauman, Hanif Ismail, menyambut baik kedatangan para biksu. Ia menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan sebuah kehormatan dan kesempatan untuk menjalin silaturahmi antarumat beragama. Hanif juga mengapresiasi sikap saling menghormati yang ditunjukkan oleh para biksu, yang dengan sukarela mengikuti tata cara kebersihan sebelum memasuki masjid, seperti membasuh kaki dan berwudu.

Suhu Shao Zheng, Penasihat Yayasan Thudong, mengungkapkan kekagumannya terhadap tradisi Islam yang dilihatnya. Ia terkesan dengan kebersihan dan kesucian masjid, serta tata cara beribadah yang unik. Shao Zheng juga menyoroti pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan antarumat beragama, serta berharap semua makhluk dapat hidup dalam kebahagiaan.

Selain Masjid Agung Kauman, para biksu Thudong juga dijadwalkan untuk mengunjungi sejumlah tempat ibadah dan budaya lain di Semarang dan sekitarnya, antara lain:

  • Klenteng Tay Kak Sie
  • Vihara Mahabodhi
  • Kantor Gubernur Jawa Tengah
  • Nasmoco Gombel
  • Vihara Watu Gong
  • Vihara Gunung Kalong Ungaran, Kabupaten Semarang

Perjalanan spiritual para biksu Thudong ini merupakan bagian dari persiapan menyambut Hari Raya Waisak yang akan diperingati di Candi Borobudur. Kunjungan mereka ke berbagai tempat ibadah dan budaya di sepanjang perjalanan menjadi bukti nyata akan kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.