Kepergian Alamudin Dimyati Rois: PKB dan NU Berduka Kehilangan Sosok Panutan
Kabar duka menyelimuti keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul Ulama (NU) atas wafatnya Alamudin Dimyati Rois, yang akrab disapa Gus Alam. Gus Alam menghembuskan nafas terakhir pada Selasa pagi, 6 Mei 2025, setelah menjalani perawatan intensif di ICU RS Budi Rahayu Pekalongan. Sebelumnya, almarhum mengalami kecelakaan di Tol Pemalang pada Jumat dini hari, 2 Mei 2025.
Ketua PKB Jawa Tengah, Gus Yusuf Chudlori, mengungkapkan kesedihannya atas kepergian Gus Alam. Menurutnya, PKB kehilangan sosok penting baik dari segi politik maupun keulamaan. Gus Alam diharapkan dapat melanjutkan perjuangan ayahnya, KH Dimyati Rois, seorang ulama kharismatik yang disegani.
Gus Alam, yang juga merupakan anggota DPR RI, sempat menjalani operasi selama satu setengah jam di RS Budi Rahayu Pekalongan. Dr. Biar Ginting, spesialis bedah saraf, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil CT scan, pasien mengalami cedera kepala berat dan pendarahan struktural hematoma di sisi kepala sebelah kanan. Tim medis telah melakukan tindakan operasi segera setelah persiapan kamar operasi selesai dan mendapat persetujuan dari keluarga. Sayangnya, pasca-operasi, tingkat kesadaran pasien tidak mengalami perkembangan yang signifikan, bahkan cenderung menurun.
Selain dikenal sebagai politisi muda yang tegas, Gus Alam juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan pendidikan. Ia merupakan Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Jawa Tengah dan berperan penting dalam mengonsolidasikan para kiai serta menerima masukan dari kader. Ketua DPC PDI-P Kota Semarang, Hendrar Prihadi, juga menyampaikan belasungkawa atas kepergian Gus Alam. Ia mengenang Gus Alam sebagai sahabat terbaik yang selalu siap berdiskusi tentang berbagai isu, tidak hanya politik, tetapi juga permasalahan sosial kemasyarakatan.
Alamuddin Dimyati Rois lahir di Kaliwungu, Kendal, pada 26 Desember 1980. Ia merupakan putra dari almarhum KH. Dimyati Rois, pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah Kendal. Sebagai politisi, Gus Alam telah empat kali terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah 1. Pada tahun 2017, Gus Alam mendirikan Pondok Pesantren Al-Fadllu Wal Fadhilah 2 di Srogo Sidorejo, Kecamatan Patebon, Kendal.
Kedatangan jenazah Gus Alam di Pondok Pesantren Al Fadlu 2 Srogo Sidorejo disambut dengan tangisan haru dari ratusan kerabat dan santri. Ribuan pelayat berusaha untuk melihat langsung dan memanggul keranda jenazah. Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyampaikan bahwa Gus Alam adalah panutan warga Kendal dan kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi masyarakat.