Silaturahmi Eks Karyawan Sritex di Bulan Ramadhan: Haru Biru dan Rindu akan Masa Kerja

Ratusan mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) berkumpul dalam acara buka puasa bersama (bukber) di Masjid Agung Baiturrahmah, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (8/3/2025). Acara yang bertajuk 'Safari Ramadhan Buka Bersama Alumni Sritex' ini menghadirkan suasana haru biru, diwarnai oleh kenangan indah masa lalu dan kerinduan akan ikatan kerja yang telah terjalin selama bertahun-tahun. Kehadiran mantan Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan, beserta keluarga besarnya, semakin menambah keakraban dan kehangatan acara tersebut. Bukber dimulai sekitar pukul 17.00 WIB, dan sejak sebelum waktu berbuka, ratusan mantan karyawan telah memadati lokasi, saling bertegur sapa dan bertukar cerita. Suasana penuh keakraban dan kebersamaan begitu terasa, mengingatkan akan ikatan kuat yang tercipta selama mereka bekerja bersama di Sritex.

Sri Cahyaningsih, mantan petugas keamanan Sritex, mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya dapat bertemu kembali dengan rekan-rekan kerjanya. "Pertemuan ini sangat berarti," ujarnya. "Kami bisa bersilaturahmi, apalagi Pak Wawan, Bu Mira, Pak Iwan, Bu Mega, dan keluarga besar Pak Lukminto turut hadir. Acara ini mengingatkan kami pada tradisi buka bersama yang selalu diadakan oleh pimpinan dan karyawan Sritex sebelum perusahaan dinyatakan pailit." Cahyaningsih menambahkan bahwa momen bukber ini sangat tepat untuk mempererat silaturahmi di antara mantan karyawan. Lebih dari sekadar nostalgia, ia mengaku sangat merindukan suasana kerja dan teman-teman seperjuangannya. "Rasa rindu itu begitu kuat," katanya. "Di rumah, saya merasa bosan karena tidak ada teman-teman seperti dulu. Saya sangat ingin kembali bekerja bersama mereka di departemen keamanan." Sentimen serupa diungkapkan oleh banyak mantan karyawan lainnya yang hadir pada acara tersebut. Kerinduan akan suasana kerja dan kolega menjadi tema utama percakapan di antara mereka.

Iwan Kurniawan, mantan Direktur Utama Sritex, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga silaturahmi meskipun perusahaan telah tutup. "Kita sudah seperti keluarga besar," ungkap Iwan. "Kita harus saling mendukung dan menguatkan di masa sulit ini. Saya juga terus mengikuti perkembangan teman-teman melalui media sosial, dan sangat mengharukan melihat bagaimana semuanya tetap tegar menghadapi tantangan hidup." Ia berharap, acara bukber ini tidak hanya menjadi sekadar nostalgia, tetapi juga menjadi momentum untuk saling memberikan dukungan dan semangat di tengah perjalanan hidup masing-masing. Tradisi bukber, menurutnya, merupakan perekat yang mampu mempertahankan ikatan persaudaraan di antara mereka, meskipun sudah tidak lagi bekerja bersama di perusahaan yang sama.

Acara buka puasa bersama ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya ikatan yang terjalin antara mantan karyawan Sritex. Di balik kesedihan akibat penutupan perusahaan, terdapat semangat persaudaraan yang tak terpadamkan. Mereka menunjukkan bahwa kerja sama dan silaturahmi tetap dapat dijaga, meskipun sudah tidak lagi berada di lingkungan kerja yang sama. Momen bukber ini tak hanya sekadar makan bersama, tetapi juga menjadi tempat untuk melepas rindu, berbagi cerita, dan saling menguatkan satu sama lain.