Rupiah Tertekan, Dolar AS Sentuh Level Krisis Rp 16.493
Mata uang Garuda kembali berada di bawah tekanan dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah terhadap greenback terpantau melemah, mendekati ambang batas psikologis yang mengkhawatirkan. Sentimen pasar yang beragam dan faktor eksternal menjadi pemicu utama pergerakan nilai tukar ini.
Berdasarkan data terkini, pada Rabu (7 Mei 2025), sekitar pukul 09.10 WIB, nilai tukar dolar AS berada di posisi Rp 16.493. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 44 poin atau 0,27% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Pembukaan pasar pagi ini mencatatkan nilai dolar AS di level Rp 16.461. Pergerakan ini mengindikasikan tren penguatan dolar AS yang terus berlanjut.
Pergerakan dolar AS terhadap mata uang regional Asia menunjukkan dinamika yang bervariasi. Penguatan signifikan terlihat terhadap won Korea Selatan, dengan kenaikan mencapai 1,21%. Dolar baru Taiwan juga mengalami penguatan sebesar 0,14% terhadap dolar AS. Sebaliknya, peso Filipina mengalami sedikit penguatan terhadap dolar AS sebesar 0,01%.
Berikut adalah perbandingan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang Asia lainnya:
- Ringgit Malaysia: Dolar AS menguat 0,19%
- Yen Jepang: Dolar AS menguat 0,48%
- Dolar Hong Kong: Dolar AS menguat 0,01%
- Dolar Singapura: Dolar AS menguat 0,33%
- Rupee India: Dolar AS menguat 0,21%
- Baht Thailand: Dolar AS menguat 0,47%
- Yuan China: Dolar AS menguat 0,10%
Kondisi ini mencerminkan sentimen pasar yang cenderung mengunggulkan dolar AS, didorong oleh berbagai faktor seperti ekspektasi kebijakan moneter AS, ketidakpastian ekonomi global, dan tensi geopolitik yang meningkat. Perlu dicermati, pelemahan rupiah yang berkelanjutan dapat berdampak pada peningkatan biaya impor dan inflasi di dalam negeri.