Gubernur Bengkulu Soroti Ketidaktahuan Bunda Corla tentang Sejarah Fatmawati dan Provinsi Bengkulu

Gubernur Bengkulu Kritik Pedas Ketidaktahuan Bunda Corla Terhadap Bengkulu dan Fatmawati

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, baru-baru ini menyampaikan kritik tajam terhadap selebriti media sosial, Chintya Corla Pricillia, yang lebih dikenal sebagai Bunda Corla. Kritik ini muncul sebagai respons atas video viral di mana Bunda Corla menunjukkan ketidaktahuannya mengenai Provinsi Bengkulu dan tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Fatmawati Soekarno.

Dalam video yang beredar luas di dunia maya, Bunda Corla tampak kebingungan ketika seorang warganet menjelaskan asal daerahnya dari Bengkulu. Ia bahkan bertanya apakah Bengkulu terletak di Sulawesi atau Kalimantan, serta menanyakan tentang ketersediaan bandara dan air bersih di wilayah tersebut. Hal ini kemudian memicu reaksi beragam dari warganet, termasuk Gubernur Helmi Hasan.

Helmi Hasan menyayangkan ketidaktahuan Bunda Corla mengenai Bengkulu, mengingat peran penting provinsi tersebut dalam sejarah bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa Bunda Corla, sebagai seorang tokoh publik, seharusnya memiliki pengetahuan dasar tentang sejarah dan tokoh-tokoh penting yang berkontribusi pada kemerdekaan Indonesia.

"Hampir setengah jam anak muda itu menjelaskan Bengkulu pada Bunda Corla dan Ibu Corla tambah tidak tahu," ungkap Helmi Hasan pada sebuah acara di Kepahiang.

Lebih lanjut, Helmi Hasan menyinggung tentang Fatmawati Soekarno, istri dari Presiden Soekarno yang lahir di Bengkulu. Fatmawati dikenal sebagai penjahit bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Helmi Hasan merasa bahwa jika Bunda Corla benar-benar menghormati bendera Merah Putih, seharusnya ia juga mengetahui siapa sosok yang menjahitnya.

"Katakan pada Bunda Corla, bagaimana mungkin kamu menghormati Merah Putih sementara kamu tidak tahu siapa penjahitnya? Kasih tahu biar cerdas, yang menjahit sang saka merah putih adalah putri Bengkulu bernama Fatmawati," tegasnya.

Gubernur Helmi Hasan berharap agar Bunda Corla dapat meminta maaf kepada masyarakat Bengkulu atas ketidaktahuannya. Ia meyakini bahwa dengan memahami peran Fatmawati dan Bengkulu dalam sejarah Indonesia, Bunda Corla akan menyadari kesalahannya.

Helmi Hasan juga menambahkan, "Kalau itu sudah dijelaskan, maka Bunda Corla pasti minta maaf karena tidak akan ada bangsa Indonesia kalau tidak ada Ibu Fatmawati yang menjahit merah putih. Pemersatu bangsa ini adalah Bengkulu dengan merah putih."

Berikut poin penting yang disoroti oleh Gubernur Helmi Hasan:

  • Ketidaktahuan Bunda Corla mengenai Bengkulu
  • Peran Fatmawati sebagai penjahit bendera Merah Putih
  • Pentingnya menghormati sejarah dan tokoh-tokoh penting Indonesia
  • Harapan agar Bunda Corla meminta maaf kepada masyarakat Bengkulu

Dengan pernyataannya ini, Gubernur Helmi Hasan ingin mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda, akan pentingnya mempelajari dan menghargai sejarah bangsa. Ia juga berharap agar tokoh publik seperti Bunda Corla dapat lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di media sosial, terutama yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Indonesia.