Zahra Aqila Rahmah, Jemaah Haji Termuda Embarkasi Surabaya Berusia 18 Tahun Gantikan Ayahanda
Di antara ribuan calon jemaah haji yang memadati Asrama Haji Surabaya, terdapat satu sosok istimewa: Zahra Aqila Rahmah. Gadis belia berusia 18 tahun asal Gresik ini menjadi jemaah termuda yang berangkat melalui Embarkasi Surabaya pada musim haji tahun ini.
Kisah Zahra berangkat haji menyimpan haru dan keikhlasan mendalam. Ia menggantikan posisi sang ayahanda tercinta yang telah berpulang pada tahun 2022. Kepergian ayahnya meninggalkan duka mendalam, namun Zahra bertekad untuk mewujudkan impian almarhum untuk menunaikan rukun Islam kelima. Keberangkatannya ini menjadi wujud bakti seorang anak kepada orang tua.
Zahra tergabung dalam Kloter 14 Gresik, didampingi oleh bibinya, Mulazimah (45). Ibunda Zahra sendiri telah menunaikan ibadah haji pada tahun 2022. Saat itu, Zahra masih berusia 15 tahun dan belum memenuhi syarat usia untuk berangkat haji. Kini, di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Zahra mendapatkan kesempatan emas untuk mengunjungi Baitullah.
"Kalau ingat keberangkatan ini karena menggantikan ayah saya yang telah tiada rasanya masih ingin menangis," ucap Zahra dengan mata berkaca-kaca di Asrama Haji Surabaya.
Meski masih terbilang muda, Zahra telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menjalankan ibadah haji. Ia mendapatkan bimbingan intensif dari sang ibunda mengenai tata cara ibadah di Tanah Suci dan perlengkapan yang harus dibawa. Persiapan mental dan fisik juga menjadi fokus utama Zahra agar dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk.
Zahra mengungkapkan rasa syukur dan harunya atas kesempatan yang diberikan Allah SWT. Ia tak pernah menyangka bisa menjadi tamu Allah di usia yang begitu muda. Perasaan campur aduk meliputi hatinya, antara bahagia, haru, dan rasa tanggung jawab yang besar.
Selain akan menunaikan ibadah haji, tahun ini menjadi tahun yang membahagiakan bagi Zahra. Ia diterima di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Keberhasilannya ini menjadi bukti ketekunan dan kerja kerasnya dalam meraih cita-cita.
Keberangkatan Zahra ke Tanah Suci tidak hanya menjadi perjalanan spiritual pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Di usia muda, ia telah menunjukkan keteguhan hati, keikhlasan, dan bakti kepada orang tua. Semoga Zahra diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat dan membawa berkah.