Rahasia di Balik Keistimewaan Wagyu: Praktik Pemeliharaan Sapi ala Peternak Jepang

Daging wagyu dikenal dengan kualitasnya yang premium dan harganya yang fantastis. Namun, tahukah Anda apa yang membuat daging ini begitu istimewa? Jawabannya terletak pada praktik pemeliharaan sapi yang sangat teliti dan penuh perhatian oleh para peternak di Jepang.

Perhatian Sejak Masa Kehamilan

Peternak wagyu di Jepang memberikan perhatian khusus pada sapi sejak masa kehamilan. Masa kehamilan sapi dipantau ketat selama kurang lebih 285 hari. Idealnya, setiap induk sapi diharapkan melahirkan satu anak sapi setiap tahun. Beberapa peternakan bahkan mampu mencapai interval kelahiran yang lebih singkat dibandingkan rata-rata.

Untuk memantau siklus birahi indukan, peternak Jepang menggunakan sistem "Gyuuho" yang memanfaatkan perangkat khusus yang dipasang di kaki depan sapi. Data dari perangkat ini kemudian diolah menggunakan sistem manajemen berbasis komputer. Setiap pagi, peternak memeriksa data siklus birahi untuk menentukan sapi mana yang siap untuk dikawinkan.

Selain itu, peternak juga menggunakan sistem "Gyuuonkei" untuk membantu proses kelahiran. Perangkat ini dipasang pada indukan sekitar seminggu sebelum perkiraan tanggal lahir untuk memantau perubahan suhu tubuh secara detail. Jika terdeteksi tanda-tanda kelahiran, seperti pecahnya air ketuban, peternak akan menerima notifikasi pada smartphone mereka dan dapat segera memberikan bantuan.

Registrasi dan Identifikasi yang Ketat

Setiap anak sapi wagyu yang lahir wajib dilaporkan sesuai dengan Undang-Undang Pelacakan Sapi. Anak sapi kemudian diberi ear tag (penanda telinga) yang mencantumkan nomor identifikasi individu. Anak sapi juga menjalani pemeriksaan untuk keperluan registrasi. Jika lulus, akan diterbitkan sertifikat registrasi anak sapi. Proses ini merupakan bagian dari program registrasi wagyu yang telah dimulai sejak lama.

Saat ini, terdapat empat jenis wagyu yang diakui secara resmi, yaitu:

  • Kuroge Washu (berambut hitam)
  • Akage Washu (berambut cokelat)
  • Nihon Tankaku-shu (jenis berambut pendek Jepang)
  • Mukaku Washu (jenis tanpa tanduk)

Semua jenis wagyu tersebut didaftarkan secara resmi oleh lembaga registrasi ternak masing-masing. Dalam sistem registrasi wagyu, terdapat beberapa tahapan, yaitu registrasi anak sapi, registrasi dasar, dan registrasi asal murni. Informasi tentang garis keturunan dan kemampuan sapi diperoleh dari proses registrasi anak sapi.

Nomor identifikasi individu juga memiliki peran penting dalam aspek distribusi, memungkinkan pelacakan asal-usul sapi secara menyeluruh dari peternakan hingga ke konsumen.

Perawatan Penuh Kasih Sayang dan Perhatian

Anak sapi wagyu dirawat dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Peternak secara rutin mengamati kondisi mata, telinga, hidung, dan perilaku sapi, serta memeriksa suhu tubuh secara langsung. Jika ditemukan gejala gangguan kesehatan, penanganan dilakukan dengan segera. Komunikasi antar petugas sangat penting, dan setiap temuan dicatat di papan informasi untuk memastikan tidak ada detail yang terlewat.

Salah satu contoh praktik pemeliharaan yang berfokus pada kenyamanan dan mengurangi stres sapi dapat ditemukan di Fukunaga Farm. Di peternakan ini, setiap sapi diberikan ruang yang luas untuk bergerak bebas. Tempat tidur sapi dilapisi serbuk kayu hinoki yang lembut dan memiliki daya serap tinggi. Kandang juga dilengkapi dengan kipas ventilasi, kain pelindung sinar matahari, dan sistem kabut halus untuk menjaga suhu tetap nyaman.

Setelah proses pemeliharaan selama sekitar 20 bulan, sapi yang telah dirawat dengan baik ini kemudian dikirim ke pasar lokal. Sebagian dijual hidup-hidup ke Tokyo, siap untuk menjadi daging wagyu premium yang lezat dan bergengsi.