Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Pesta Miras, Keributan, dan Investigasi yang Berjalan
Misteri Kematian Mahasiswa UKI: Pesta Miras, Keributan, dan Investigasi yang Berjalan
Kematian tragis Kenzha Walewangko, mahasiswa semester enam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia (UKI), pada Selasa, 4 Maret 2024, telah mengguncang kampus dan memicu penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Kejadian yang berujung pada kematian Kenzha (22) ini masih diselimuti tanda tanya, dengan dugaan kuat adanya pesta minuman keras (miras) yang terjadi di area kampus sebelum insiden memilukan tersebut. Berbagai keterangan saksi, temuan barang bukti, dan rekaman CCTV kini menjadi fokus utama dalam mengungkap kronologi peristiwa dan penyebab kematian mahasiswa tersebut.
Jejak Miras dan Keributan di Kampus
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di taman perpustakaan UKI dan menemukan sejumlah barang bukti krusial, termasuk botol-botol bekas minuman keras dan potongan pagar kampus yang rusak. Temuan ini diperkuat oleh pengakuan Rektor UKI, Dhaniswara K Harjono, yang membenarkan adanya botol miras di TKP, namun menyatakan bahwa hal tersebut luput dari pengawasan pihak kampus. Pengakuan ini semakin menguatkan dugaan adanya pesta miras yang melibatkan sejumlah mahasiswa UKI sebelum insiden berujung maut tersebut.
Keterangan saksi mata inisial EFW kepada pihak kepolisian turut memperjelas gambaran kronologi peristiwa. EFW mengaku telah mengonsumsi miras bersama beberapa teman sebelum pergi membeli minuman tambahan bersama Kenzha. Setelah kembali ke kampus, mereka melanjutkan pesta miras bersama beberapa mahasiswa lainnya di taman perpustakaan. Sekitar 1,5 jam kemudian, terjadi percekcokan yang melibatkan Kenzha, dan ia ditemukan tergeletak dalam kondisi babak belur. Meskipun Kenzha sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong.
Rekaman CCTV dan Kesaksian Para Saksi
Rekaman CCTV di sekitar lokasi pesta miras telah berhasil diamankan dan menjadi bukti penting dalam penyelidikan. Rekaman tersebut menunjukkan adanya keributan dan percekcokan antara Kenzha dengan seseorang sebelum ia ditemukan terluka parah. Namun, rekaman CCTV di area tempat Kenzha ditemukan tergeletak tidak tertangkap kamera. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 18 saksi, termasuk 13 mahasiswa, 5 perwakilan kampus, 1 pelapor dari otoritas kampus, dan 4 petugas keamanan yang bertugas pada malam kejadian. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan belum menetapkan tersangka.
Sanksi Tegas dari Pihak UKI
Pihak Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyatakan akan memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa yang terlibat dalam pesta miras tersebut. Rektor Dhaniswara K Harjono menekankan bahwa kampus melarang keras aktivitas membawa dan mengonsumsi minuman keras di area kampus. Meskipun belum dapat memastikan jenis sanksi yang akan diberikan, pihak UKI menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pelanggaran tersebut. Investigasi menyeluruh terus dilakukan untuk memastikan keadilan bagi Kenzha dan pencegahan kejadian serupa di masa mendatang. Penegakan aturan kampus dan investigasi yang teliti diharapkan dapat mengungkap seluruh rangkaian peristiwa yang berujung pada kematian tragis mahasiswa tersebut.
Daftar Fakta Penting:
- Kematian Kenzha Walewangko, mahasiswa UKI, masih menjadi misteri.
- Diduga ada pesta miras di kampus sebelum kejadian.
- Ditemukan botol-botol bekas miras dan pagar kampus rusak di TKP.
- 18 saksi telah diperiksa, termasuk mahasiswa dan perwakilan kampus.
- Rekaman CCTV menunjukkan adanya keributan sebelum kejadian.
- Belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.
- Pihak UKI akan memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa yang terlibat.
- Polisi masih mendalami keterangan saksi dan menganalisis barang bukti.