Film Dokumenter 'No Other Land' Raih Oscar, Sorotan atas Konflik Israel-Palestina
Film Dokumenter 'No Other Land' Raih Oscar, Sorotan atas Konflik Israel-Palestina
Penghargaan bergengsi Academy Awards atau Oscar 2025 telah memberikan pengakuan internasional kepada film dokumenter kolaboratif 'No Other Land'. Film yang menyoroti realitas pahit konflik Israel-Palestina ini berhasil meraih penghargaan atas keberanian dan pesan humanis yang disampaikannya. Kemenangan ini bukan hanya sebuah prestasi sinematik, tetapi juga menjadi bukti kekuatan kolaborasi lintas budaya dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan yang kompleks.
'No Other Land' merupakan hasil kerja sama empat sineas dari Palestina dan Israel: Basel Adra, seorang aktivis dan jurnalis Palestina; Yuval Abraham, seorang jurnalis Israel; Racher Szor, pembuat film Israel; dan Hamdan Ballal, sineas dan petani Palestina. Film ini berfokus pada pengalaman Basel Adra di Masafer Yatta, sebuah wilayah pertanian di Tepi Barat yang menjadi saksi bisu penindasan dan penghancuran sistematis oleh pihak Israel. Selama lima tahun, Adra mendokumentasikan bagaimana tentara Israel secara bertahap merampas tanah, menghancurkan pemukiman, dan menindas penduduk sipil yang tak berdosa. Dokumentasi tersebut menjadi inti dari film 'No Other Land', yang mengungkap penderitaan masyarakat Palestina di bawah tekanan konflik yang berkepanjangan.
Dalam pidato penerimaan penghargaan Oscar, Adra mengungkapkan harapannya agar putrinya yang baru lahir tidak perlu mengalami kehidupan yang penuh ketakutan seperti yang dialaminya. Ia menggambarkan kehidupan di bawah bayang-bayang kekerasan pemukim, pembongkaran rumah, dan pengusiran paksa sebagai realitas sehari-hari bagi masyarakat di Masafer Yatta. Pernyataan Adra tersebut menyoroti dampak konflik yang mendalam terhadap generasi muda Palestina dan mendesak perhatian global terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.
Sementara itu, Yuval Abraham, dalam pidato yang penuh emosional, menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan pembebasan semua sandera yang masih ditahan. Ia juga secara tegas mengkritik dukungan tanpa syarat Amerika Serikat terhadap kebijakan pemerintah Israel. Kolaborasi antara Adra dan Abraham, yang berasal dari latar belakang budaya dan nasionalitas yang berbeda, menggambarkan pesan utama film ini: bahwa meskipun terpecah oleh konflik, suara-suara dari kedua belah pihak dapat bersatu untuk menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan. Mereka berhasil membangun jembatan di atas jurang pemisah, menciptakan narasi yang menyentuh hati dan menggugah kesadaran.
Sebelum meraih Oscar, 'No Other Land' telah mendapatkan pengakuan internasional melalui berbagai penghargaan bergengsi. Film ini sebelumnya telah dianugerahi penghargaan Dokumenter Terbaik di Festival Film Internasional Berlin 2024 dan meraih predikat Film Non-Fiksi Terbaik dari New York Film Critics Circle. Rangkaian penghargaan ini menunjukkan kualitas sinematik dan dampak sosial yang signifikan dari 'No Other Land'. Film ini bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah dokumen penting yang mencerminkan realitas kompleks dan menyayat hati konflik Israel-Palestina, serta menyerukan perdamaian dan keadilan.
*Sinopsis Singkat: * Film dokumenter kolaboratif Palestina-Israel. * Mengungkap penghancuran sistematis pemukiman di Masafer Yatta, Tepi Barat. * Menunjukkan dampak konflik terhadap penduduk sipil Palestina. * Mengajak perdamaian dan keadilan di tengah konflik Israel-Palestina. * Menyatukan suara dari kedua belah pihak untuk melawan ketidakadilan.
'No Other Land' bukan hanya sebuah film, tetapi sebuah pernyataan berani yang menawarkan perspektif yang lebih manusiawi dan mendalam tentang konflik Israel-Palestina. Kemenangannya di Oscar merupakan pengakuan atas kekuatan film dokumenter dalam menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan perubahan sosial.