Investasi Pabrik BYD di Subang Dikabarkan Terhambat Ormas, Perusahaan Buka Suara
Polemik seputar pembangunan pabrik kendaraan listrik (EV) raksasa asal China, BYD, di Subang, Jawa Barat, mencuat ke permukaan. Beberapa media asing menyoroti isu gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) yang diklaim menghambat kelancaran proyek strategis tersebut. Isu ini menjadi perhatian serius mengingat ambisi Indonesia untuk menjadi pusat produksi EV di kawasan Asia Tenggara.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa kelompok-kelompok tertentu diduga melakukan praktik pemerasan dan intimidasi yang dapat menghambat investasi asing. Pembangunan pabrik BYD yang menelan investasi lebih dari satu miliar dolar AS, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia, Luther Pandjaitan, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pemberitaan yang beredar tidak sesuai dengan fakta di lapangan. "Pembangunan berjalan kondusif dan lancar," ujarnya. Luther menambahkan bahwa pada tanggal 6 Mei lalu, perwakilan Dewan Ekonomi Nasional didampingi TNI dan Polri telah melakukan kunjungan lapangan dan melaporkan kondisi aktual yang berbeda dari pemberitaan yang ada.
Pabrik BYD berlokasi di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, menempati lahan seluas lebih dari 108 hektar. Luther menjelaskan bahwa kawasan industri tersebut diawasi dan dikelola secara profesional, sehingga keamanan dan kelancaran operasional terjamin. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa masyarakat Subang menyambut baik investasi ini karena memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan membuka peluang kerja baru. Dukungan penuh juga diberikan oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat, Pemerintah Daerah Subang, serta TNI dan Polri.
Luther menekankan bahwa kondisi di lapangan jauh berbeda dari anggapan yang diberitakan. Ia merasakan adanya semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan proyek ini. "Di lapangan, saya mendapati istilah 'Subang Pride!' Semua mengawal baik pusat, daerah, maupun lingkungan. Jadi, sangat berbeda jauh dari anggapan yang diberitakan," ungkapnya.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang belum terverifikasi. Investasi BYD di Subang diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.