Tragedi Kebakaran Landa Pademangan: Dua Rumah Hangus, Dua Nyawa Melayang

Duka mendalam menyelimuti kawasan Pademangan Barat, Jakarta Utara, setelah kebakaran hebat melanda permukiman warga di Gang E, RT 06, RW 06, pada Kamis (7/5/2025) dini hari. Kobaran api meluluhlantakkan dua rumah hingga rata dengan tanah, meninggalkan puing-puing dan trauma mendalam bagi para korban.

Api yang berkobar sekitar pukul 03.21 WIB itu dengan cepat merambat dan menghanguskan seluruh bangunan. Salah seorang warga bernama Yesa segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran untuk meminta bantuan. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Gatot, merespons cepat laporan tersebut dengan mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran beserta 55 personel ke lokasi kejadian. Petugas tiba sekitar pukul 03.30 WIB dan berhasil memadamkan api dalam waktu singkat, sekitar pukul 03.40 WIB. Namun, upaya cepat tersebut tidak mampu mencegah kerugian besar yang telah terjadi.

Soleh (46), salah satu korban yang kehilangan tempat tinggalnya, mengungkapkan bahwa salah satu rumah yang terbakar adalah miliknya. Ia bersyukur karena istri dan anaknya berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api. Namun, kebahagiaan itu ternodai oleh kabar duka yang menimpa rekannya, Suradi (50), dan putrinya, Egi (22), yang ditemukan tewas dalam kebakaran tersebut. Istri Suradi mengalami luka bakar serius hingga 70 persen dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Lokasi kebakaran kini telah dipasangi garis polisi untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Puing-puing bangunan, sisa-sisa perabotan, dan kenangan yang hangus terbakar menjadi saksi bisu tragedi yang menimpa warga Pademangan Barat. Kejadian ini meninggalkan luka yang mendalam bagi para korban dan seluruh masyarakat sekitar.

Berikut adalah daftar kerugian dan dampak dari kebakaran tersebut:

  • Dua rumah warga ludes terbakar.
  • Dua orang meninggal dunia, yaitu Suradi (50) dan Egi (22).
  • Satu orang mengalami luka bakar serius dan dirawat di rumah sakit, yaitu istri Suradi.
  • Puluhan warga kehilangan tempat tinggal dan harta benda.
  • Trauma psikologis bagi para korban dan masyarakat sekitar.

Pemerintah setempat dan berbagai organisasi kemanusiaan telah memberikan bantuan darurat kepada para korban kebakaran. Bantuan tersebut meliputi makanan, pakaian, tempat penampungan sementara, dan dukungan psikologis. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan membantu mereka untuk bangkit kembali dari keterpurukan.