Bencana Banjir dan Longsor di Bogor: Pemkab Koordinasi dengan BNPB untuk Penetapan Status Bencana

Bencana Banjir dan Longsor di Bogor: Pemkab Koordinasi dengan BNPB untuk Penetapan Status Bencana

Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilanda bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah, mengakibatkan kerugian material dan dampak sosial yang signifikan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah berkoordinasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menetapkan status bencana dan merumuskan langkah penanggulangan bencana secara komprehensif. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa koordinasi dengan BNPB menjadi langkah krusial untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan efisien.

"Wilayah selatan Kabupaten Bogor, khususnya di sekitar Cisarua, mengalami dampak yang cukup besar," ungkap Bupati Susmanto dalam keterangan pers pada Senin (3/3/2025). Ia menambahkan bahwa bencana juga terjadi di beberapa titik lainnya, termasuk Kecamatan Citeureup, Gunung Putri, Bojonggede, dan Sukajaya. Pemkab Bogor saat ini tengah melakukan pendataan menyeluruh untuk mengidentifikasi kerugian yang ditimbulkan, baik kerusakan infrastruktur maupun kerugian ekonomi masyarakat yang terdampak.

Berdasarkan data sementara, bencana ini telah menyebabkan dampak yang luas. Sebanyak 140 kepala keluarga (KK) atau sekitar 486 jiwa terdampak langsung, dengan 204 jiwa diantaranya harus mengungsi. Pemerintah telah menyediakan bantuan dan dukungan bagi para pengungsi, sementara upaya pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi prioritas utama. Kondisi ini diperparah dengan adanya satu korban jiwa, seorang warga bernama Asep Mulyana (59 tahun) yang hanyut terseret arus banjir.

Proses penetapan status bencana, menurut Bupati Susmanto, memiliki implikasi penting terhadap mekanisme penyaluran bantuan dan alokasi anggaran. "Status bencana akan sangat berpengaruh pada penggunaan anggaran tak terduga Kabupaten Bogor," jelasnya. Ia menambahkan bahwa Pemkab Bogor telah menerima bantuan berupa jembatan bailey dari Kodam Siliwangi untuk membantu pemulihan akses jalan yang terputus akibat bencana.

Selain itu, kerjasama lintas sektoral menjadi kunci dalam penanganan bencana ini. Pemkab Bogor bekerja sama dengan kepolisian, TNI, dan tim SAR gabungan untuk melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan, serta pemulihan infrastruktur. Upaya untuk mengembalikan akses jalan di wilayah Puncak, yang sempat terputus, juga telah berhasil dilakukan berkat kerjasama berbagai pihak.

Meskipun sebagian pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing, masih terdapat beberapa warga yang memilih untuk tetap mengungsi di rumah kerabat terdekat, khususnya mereka yang tinggal di bantaran sungai yang rawan akan banjir susulan. Pemkab Bogor memastikan akan melakukan inventarisasi kerusakan secara akurat untuk mempersiapkan langkah-langkah pemulihan dan rehabilitasi pasca bencana. Prioritas utama saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak.

Daftar Titik Terdampak Banjir dan Longsor: * Kecamatan Citeureup * Kecamatan Gunung Putri * Kecamatan Bojonggede * Kecamatan Sukajaya * Wilayah Cisarua (dampak paling signifikan)

Pemkab Bogor menegaskan komitmennya untuk terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak bencana. Koordinasi yang erat dengan BNPB akan terus dilakukan untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan terintegrasi, sehingga pemulihan dapat dilakukan dengan cepat dan merata.