Berbagi Kebaikan Melalui Gunting dan Sisir: Inisiatif 'Jumat Ganteng' di Malang

Berbagi Kebaikan Melalui Gunting dan Sisir: Inisiatif 'Jumat Ganteng' di Malang

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, sebuah inisiatif unik dan menginspirasi bersemi di Kota Malang. Bukan melalui sumbangan uang atau sembako, melainkan melalui keahlian merapikan rambut, sekelompok tukang cukur menebar kebaikan setiap Jumat. Inisiatif yang diberi nama 'Jumat Ganteng' ini telah mengubah hari Jumat menjadi hari berbagi bagi mereka dan penerima manfaatnya. Berawal dari sekadar kebiasaan nongkrong sesama teman yang memiliki keterampilan mencukur, 'Jumat Ganteng' berkembang menjadi sebuah kegiatan sosial yang berdampak luas bagi masyarakat sekitar.

Bermula pada tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda, inisiatif ini terinspirasi oleh komunitas Yuk Ngaji yang kala itu tengah mencari tukang cukur untuk program Yuk Cukur Santri. Riko Panca Sandika, salah satu inisiator, menjelaskan bahwa awalnya para tukang cukur tidak berniat mencari keuntungan finansial. "Kita tidak mencari uang di sini, tapi mencari berkah," ujarnya. Dari Pondok Pesantren Yatim Dhuafa Al-Ikhlas di Singosari sebagai titik awal, 'Jumat Ganteng' kini telah menjangkau berbagai daerah di Malang Raya, memberikan layanan cukur rambut gratis kepada anak-anak yatim, kaum dhuafa, dan santri tahfidz.

Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota 'Jumat Ganteng' pun bertambah. Dari awalnya hanya enam orang, kini telah berkembang menjadi sebelas tukang cukur yang berkolaborasi dalam aksi sosial ini. Jumlah anak yang mendapatkan layanan cukur rambut pun meningkat signifikan, dari awalnya 20 anak per kunjungan, hingga pernah mencapai 100 anak dalam satu hari. Kegiatan ini bukan sekadar memotong rambut, tetapi juga membangun hubungan yang hangat dan penuh kebersamaan antara para tukang cukur dan anak-anak yang dibantu. Setelah selesai mencukur, kegiatan selalu diakhiri dengan makan bersama untuk mempererat ikatan.

Lebih dari itu, 'Jumat Ganteng' tidak hanya terfokus pada santri di pesantren. Mereka juga meluaskan jangkauan kegiatannya dengan memberikan layanan cukur rambut gratis kepada para penyandang masalah sosial seperti tukang becak, pengamen, dan pekerja serabutan di sekitar Alun-Alun Kota Malang. Tidak hanya itu, mereka pun tak segan berbagi makanan dan minuman untuk mereka yang membutuhkan. Model potongan rambut disesuaikan dengan permintaan pengasuh pondok pesantren, yang biasanya menginginkan potongan rambut rapi dan bersih. "Kalau ustadnya bilang rapi semua, ya harus rapi," tambah Riko.

Uniknya, 'Jumat Ganteng' tidak memiliki struktur organisasi yang rumit. Tidak ada ketua atau koordinator resmi, komunikasi dan perencanaan kunjungan dilakukan melalui grup WhatsApp. Mereka menekankan pada semangat berbagi dan istiqomah dalam kebaikan, tanpa terbebani target tertentu. "Pokoknya jalan terus, istiqomah, karena kita sama-sama mencari berkah," pungkas Riko. Saat ini, selama bulan Ramadhan, 'Jumat Ganteng' belum memiliki jadwal pasti untuk kunjungan, mengingat kegiatan pagi hari yang biasanya padat. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan dapat tercipta dari hal-hal sederhana dan melalui keahlian yang dimiliki, sekaligus menunjukkan bahwa semangat berbagi dapat menginspirasi banyak orang.

Kegiatan 'Jumat Ganteng' telah menjangkau berbagai wilayah di Malang Raya, termasuk Gondanglegi, Kepanjen, dan Wajak. Mereka bekerja sejak pagi hingga menjelang waktu sholat Jumat, menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan kegiatan sosial ini.