Paus Leo XIV Serukan Perdamaian dalam Amanat Perdana Kepada Dunia

Usai terpilih sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost, menyampaikan pesan perdamaian dalam pidato perdananya dari Basilika Santo Petrus, Vatikan. Kemunculannya di balkon disambut antusias oleh umat yang telah lama menantikan pemimpin baru.

"Salam untuk Roma dan seluruh dunia. Semoga damai menyertai Anda sekalian," ucap Paus Leo XIV, menandai dimulainya era kepemimpinannya dengan harapan akan persatuan dan harmoni global. Paus juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan doa dari seluruh umat.

Pesan utama yang disampaikan Paus Leo XIV adalah seruan untuk perdamaian, yang ia yakini sebagai esensi dari ajaran Kristus. Ia menekankan pentingnya perdamaian dalam melucuti senjata, melembutkan hati, dan memberikan penghidupan. Paus Leo XIV menegaskan bahwa damai sejati berasal dari Tuhan, yang mencintai semua orang tanpa batasan atau syarat apa pun. Ia mengajak seluruh umat untuk membuka hati dan pikiran mereka terhadap pesan damai ini, serta menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia.

Paus Leo XIV juga menyampaikan penghormatannya kepada pendahulunya, Paus Fransiskus, yang baru saja wafat pada usia 88 tahun. Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai sosok yang lemah secara fisik, namun memiliki keberanian yang tak tergoyahkan. Paus Leo XIV meminta izin untuk melanjutkan berkat yang selama ini diberikan oleh Paus Fransiskus kepada Roma dan seluruh dunia.

"Mari kita dengarkan suara Paus Fransiskus yang lemah tetapi selalu berani, yang memberkati Roma - Paus yang memberkati Roma dan dunia pada pagi hari Paskah," ujarnya.

Paus Leo XIV mengajak umat untuk tidak takut dan bersatu, bergandengan tangan dengan Tuhan dan sesama, untuk menghadapi tantangan dunia. Ia meyakini bahwa umat manusia membutuhkan terang Kristus sebagai jembatan menuju Tuhan dan kasih-Nya. Paus Leo XIV juga mengajak umat untuk membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan, sehingga semua orang dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai.

"Tanpa rasa takut, bersatu, bergandengan tangan dengan Tuhan dan di antara kita sendiri, kita akan maju. Kita adalah murid-murid Kristus, Kristus berjalan di depan kita, dan dunia membutuhkan terang-Nya. Umat manusia membutuhkan-Nya sebagai jembatan untuk mencapai Tuhan dan kasih-Nya. Anda membantu kami membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan sehingga kita semua dapat menjadi satu umat yang selalu dalam damai," tuturnya.

Sebagai penutup, Paus Leo XIV menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para Kardinal yang telah memilihnya sebagai penerus Petrus. Ia mengajak seluruh umat untuk berjalan bersama sebagai Gereja yang bersatu, mencari perdamaian dan keadilan, bekerja bersama sebagai wanita dan pria, setia kepada Yesus Kristus tanpa rasa takut, mewartakan Kristus, menjadi misionaris, dan setia kepada Injil. Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai putra Santo Agustinus, seorang Agustinian, dan mengajak semua orang untuk berjalan bersama menuju tanah air yang telah dipersiapkan Tuhan.

Pemilihan Paus Leo XIV dilakukan melalui konklaf yang berlangsung di Kapel Sistina. Sebanyak 133 kardinal mengikuti proses pemilihan yang berlangsung tertutup. Setelah beberapa kali pemungutan suara, akhirnya terpilihlah Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus baru, yang kemudian memilih nama Paus Leo XIV. Pengumuman terpilihnya Paus baru ditandai dengan keluarnya asap putih dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, yang disambut gembira oleh umat yang telah lama menanti. Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, Gereja Katolik memasuki babak baru dalam sejarahnya.