Astra International Tanggapi Wacana Pemerintah Soal Fleksibilitas TKDN di Sektor Otomotif
PT Astra International Tbk (ASII) memberikan tanggapannya terhadap rencana pemerintah untuk melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor otomotif. Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, menyampaikan pandangannya dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan di Jakarta.
Djony menekankan bahwa penerapan TKDN selama ini telah menjadi pendorong utama industrialisasi di Indonesia. Menurutnya, kebijakan TKDN memaksa investor untuk berinvestasi di dalam negeri, yang pada gilirannya menciptakan efek berganda bagi perekonomian. Investasi ini memicu pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing industri otomotif nasional.
Kontribusi TKDN
Berikut kontribusi TKDN :
- Pendorong Industrialisasi: TKDN menjadi inti dari proses industrialisasi, menarik investasi dan mendorong pertumbuhan sektor otomotif.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Investasi yang dipicu oleh TKDN menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Pengembangan UMKM: TKDN mendorong pengembangan UMKM sebagai pemasok komponen otomotif, memperkuat rantai pasok industri.
- Peningkatan Devisa: TKDN mendorong produsen otomotif untuk meningkatkan ekspor, yang pada gilirannya meningkatkan devisa negara.
Djony menjelaskan bahwa dengan adanya TKDN, produsen otomotif global berlomba-lomba membangun fasilitas produksi di Indonesia. Hal ini tidak hanya meningkatkan daya saing di pasar lokal tetapi juga berkontribusi pada devisa negara melalui ekspor. Ia menekankan bahwa TKDN merupakan inti dari industrialisasi, memaksa investor untuk berinvestasi di Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan menghasilkan devisa melalui ekspor.
Kendati demikian, Djony memastikan bahwa Astra International akan mengikuti apapun keputusan pemerintah terkait relaksasi TKDN. Ia optimistis bahwa perusahaan akan mampu bersaing dalam dinamika pasar yang ada. Direktur Astra International, Henry Tanoto, menambahkan bahwa pangsa pasar otomotif grup tetap stabil hingga kuartal I/2025 sebesar 54 persen. Lebih lanjut, Henry mengungkapkan bahwa 90 persen produk Astra diproduksi di dalam negeri dengan tingkat TKDN yang tinggi.
Henry menegaskan bahwa TKDN telah memberikan banyak manfaat, termasuk membangun industri, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan rantai pasok. Ia berharap kebijakan TKDN dapat terus dijalankan untuk membangun industri lokal yang lebih kompetitif.
Wacana relaksasi TKDN muncul di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing industri di tengah dinamika global. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa TKDN yang terlalu dipaksakan dapat membuat industri dalam negeri kalah kompetitif. Ia mengusulkan agar TKDN dibuat lebih fleksibel dan diganti dengan insentif.
Presiden Prabowo meminta agar aturan dibuat lebih realistis agar tidak membebani industri dalam negeri. Ia menekankan bahwa TKDN bukan hanya soal regulasi, tetapi juga menyangkut aspek yang lebih luas, termasuk kemampuan sumber daya di dalam negeri. Pemerintah saat ini sedang mematangkan rencana relaksasi TKDN dengan membentuk Satgas Deregulasi.