Polda Jabar Ringkus Dua Alumni Universitas Ternama Terkait Kasus Joki UTBK SNBT di UPI
Pihak kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) berhasil mengamankan dua orang yang diduga kuat terlibat dalam praktik perjokian pada Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) tahun 2025. Ironisnya, kedua tersangka ini merupakan alumni dari universitas ternama. Penangkapan ini dilakukan di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Cibiru.
Kombes Pol Surawan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, mengungkapkan bahwa kedua tersangka berinisial AS alias TN dan MT alias A, kini telah ditahan di Mapolda Jabar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Pihak kepolisian saat ini tengah fokus pada upaya mengungkap jaringan di balik praktik ilegal ini, termasuk memburu pihak yang memesan jasa joki tersebut.
"Kami sedang melakukan pengejaran terhadap pihak yang memesan jasa joki ini," tegas Kombes Pol Surawan.
Prof. Suhendra, Kepala Humas UPI, membenarkan adanya insiden ini. Ia menjelaskan bahwa pihak universitas telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian setelah mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan yang mengarah pada praktik perjokian.
"Benar, ada dua joki yang terdeteksi saat pelaksanaan SNBT di UPI Kampus Cibiru. Kejadian ini sudah kami laporkan kepada pihak kepolisian," ujar Prof. Suhendra.
Kasus serupa juga terungkap di Pusat UTBK Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Di sana, para joki menggunakan metode yang lebih canggih, yaitu memanipulasi foto pada kartu peserta dengan bantuan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Panitia UTBK ISBI Bandung berhasil menangkap tangan Lucas Valentino Nainggolan (LVN) yang terbukti menjadi joki untuk empat peserta, serta Khamila Djibran (KD) yang menjoki untuk dua peserta. Keduanya mengaku direkrut oleh seseorang berinisial T dengan alasan ekonomi.
"Motif mereka melakukan aksi joki adalah alasan ekonomi. Mereka juga menyebutkan bahwa mereka direkrut oleh seorang berinisial T. Individu yang sama juga disebut dalam kasus awal," ungkap Indra Ridwan, Wakil Rektor Bidang Akademik & Kemahasiswaan ISBI Bandung, dalam konferensi pers pada tanggal 30 April 2025.
Selain LVN dan KD, panitia SNPMB juga mengidentifikasi Healthy Febriana Jessica (HFJ) sebagai joki untuk satu peserta UTBK.
Retno Dwimarwati, Rektor ISBI Bandung, menjelaskan bahwa kewenangan panitia di tingkat pusat UTBK hanya sebatas melaporkan praktik perjokian kepada panitia pusat.
"Kami melaksanakan UTBK ini berdasarkan SOP yang ditetapkan oleh panitia pusat, sehingga semua laporan kejadian kami koordinasikan langsung dengan panitia pusat," kata Retno Dwimarwati.