Indonesia Berencana Diversifikasi Sumber Impor BBM, Lepas Ketergantungan dari Singapura
Pemerintah Indonesia tengah menyusun strategi untuk mengurangi dan menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Singapura, yang selama ini menjadi pemasok utama kebutuhan energi dalam negeri. Langkah ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi sumber impor dan pertimbangan geopolitik-ekonomi yang lebih luas.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa evaluasi mendalam terhadap harga dan asal-usul BBM impor menjadi pemicu utama perubahan kebijakan ini. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyoroti adanya ketidaksesuaian harga BBM dari Singapura yang seharusnya lebih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara di Timur Tengah.
"Seharusnya harga dari Singapura lebih murah karena jaraknya lebih dekat. Ini menimbulkan pertanyaan dan mendorong kami untuk mencari alternatif lain," ujar Bahlil.
Pengalihan sumber impor BBM akan dilakukan secara bertahap, dimulai pada November 2025. Pemerintah menargetkan penurunan signifikan impor dari Singapura sebelum menghentikannya sepenuhnya. Negara-negara di Timur Tengah dan Amerika Serikat telah diidentifikasi sebagai calon pemasok alternatif.
Untuk mendukung rencana ini, Pertamina tengah melakukan peningkatan infrastruktur pelabuhan. Pembangunan dermaga baru dengan kapasitas yang lebih besar akan memungkinkan kapal-kapal berukuran besar untuk mengangkut BBM dalam jumlah yang lebih efisien.
"Kami membangun pelabuhan yang lebih besar dan memastikan kedalamannya memadai agar pengiriman BBM dalam jumlah besar dapat dilakukan tanpa kendala," jelas Bahlil.
Selain Timur Tengah, Amerika Serikat juga menjadi target utama sebagai sumber impor BBM. Perjanjian bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat menjadi landasan untuk kerja sama ini, di mana Indonesia akan membeli beberapa produk dari Amerika Serikat, termasuk BBM, minyak mentah (crude oil), dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Diversifikasi sumber impor BBM ini diharapkan dapat memberikan keuntungan ganda bagi Indonesia. Selain mendapatkan harga yang lebih kompetitif, langkah ini juga memperkuat posisi geopolitik dan geoekonomi Indonesia di kawasan.
Berikut adalah poin-poin penting terkait rencana diversifikasi impor BBM:
- Tujuan: Mengurangi dan menghentikan impor BBM dari Singapura.
- Alasan: Harga yang tidak kompetitif dan pertimbangan geopolitik-ekonomi.
- Target: Negara-negara Timur Tengah dan Amerika Serikat.
- Waktu: Dimulai secara bertahap pada November 2025.
- Infrastruktur: Peningkatan kapasitas pelabuhan oleh Pertamina.
- Kerja Sama: Perjanjian bilateral dengan Amerika Serikat.