Sinergi Tokoh Agama dan Intelektual dalam Gerakan Penghijauan di Riau

Gerakan menanam pohon digaungkan di Riau, melibatkan tokoh agama dan intelektual publik dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Acara yang dihelat di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau ini, menjadi momentum penting dalam menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk tujuan mulia, menjaga kelestarian alam.

Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan gerakan menanam pohon sebagai sebuah budaya yang berkelanjutan. Ia mengibaratkan pemimpin sebagai pohon yang kuat, tempat masyarakat bergantung dan berteduh, sehingga sudah menjadi kewajiban untuk menjaga alam demi keberlangsungan hidup. Acara yang bertajuk "Alam dan Kita Dalam Perspektif Agama dan Sains" ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, Ustaz Abdul Somad (UAS), dan intelektual Rocky Gerung.

Setelah penanaman pohon secara simbolis, Gubernur Abdul Wahid mengapresiasi kolaborasi antara nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dan aksi nyata dalam menjaga lingkungan. Ia menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi juga merupakan upaya untuk mengisi akal dan hati dengan nilai-nilai luhur. Gubernur Wahid juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan menebang hutan, karena hutan memiliki nilai ekonomi dan ekologi yang sangat tinggi. Ia berharap gerakan ini dapat menjadi warisan nilai bagi masyarakat Riau.

UAS dalam tausiahnya mengupas filosofi pohon dalam ajaran Islam. Ia menekankan bahwa orang beriman seharusnya seperti pohon yang kokoh, sabar, dan memberikan manfaat bagi orang lain. UAS juga mengajak masyarakat untuk menanam, merawat, dan menyirami pohon, sebagai wujud syukur atas nikmat alam yang diberikan oleh Allah SWT.

Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, dalam sambutannya, menyoroti pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan hidup. Ia berharap acara ini dapat mempererat hubungan antar sesama dan meningkatkan kualitas hidup sebagai umat beragama.

Rocky Gerung, dalam paparan ilmiahnya, mengingatkan tentang krisis lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan. Ia menyatakan bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia telah melampaui batas kemampuan bumi untuk memulihkan diri. Rocky mengajak semua pihak untuk menanam pohon sebagai bentuk harapan dan kesadaran moral untuk memperbaiki kerusakan lingkungan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjadikan gerakan pelestarian alam sebagai bagian dari budaya hidup masyarakat Riau, dengan menggabungkan nilai-nilai spiritual dan sains.