Tangerang Selatan Ubah Sampah Jadi Sumber Energi Listrik Melalui Pembangunan PSEL Cipeucang
Tangsel Tempuh Solusi Inovatif Atasi Krisis Sampah dengan Pembangunan PSEL
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengambil langkah progresif dalam pengelolaan sampah dengan mengumumkan pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Inisiatif ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang efektif untuk mengurangi volume sampah yang terus meningkat dan mengubahnya menjadi sumber energi terbarukan.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menyatakan bahwa PSEL Cipeucang akan menjadi solusi inovatif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya. Proyek ini digadang-gadang mampu mengubah paradigma pengelolaan sampah dari sekadar membuang menjadi memanfaatkan.
Teknologi Modern Moving Grate Incinerator (MGI) Akan Diaplikasikan
Fasilitas PSEL Cipeucang direncanakan memiliki kapasitas pengolahan minimal 1.100 ton sampah per hari. Teknologi yang akan digunakan adalah Moving Grate Incinerator (MGI). Teknologi ini diklaim mampu mereduksi volume sampah hingga 90 persen tanpa memerlukan pemilahan yang rumit. Proses ini mengubah sampah menjadi abu dan panas, yang kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Dengan teknologi ini, diharapkan TPA Cipeucang tidak lagi menjadi gunungan sampah yang mengkhawatirkan, namun menjadi pusat pengolahan limbah modern yang menghasilkan energi bersih.
Kemitraan Strategis dan Jadwal Proyek
Proyek ambisius ini akan direalisasikan melalui kerjasama dengan investor swasta, yaitu Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui anak perusahaannya, PT Indoplas Energi Hijau, yang bermitra dengan perusahaan teknologi asal Tiongkok, China Tianying Inc (CNTY). Konsorsium IEH-CNTY memenangkan tender proyek PSEL Tangsel pada 17 April 2025, menandai langkah awal dari realisasi proyek tersebut. Rencananya, pembangunan fisik akan dimulai pada tahun 2026, diikuti dengan uji coba operasional pada tahun 2028. PSEL Cipeucang ditargetkan untuk beroperasi penuh secara komersial pada tahun 2029.
Dampak Positif Pembangunan PSEL Cipeucang
Pembangunan PSEL Cipeucang diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi Kota Tangerang Selatan, meliputi:
- Pengurangan Timbunan Sampah Lama: Selain mengolah sampah harian, PSEL juga akan memproses sekitar 100 ton timbunan sampah lama di TPA Cipeucang. Hal ini akan mengurangi risiko longsor, kebakaran, dan pencemaran air tanah.
- Produksi Energi Listrik Terbarukan: Panas yang dihasilkan dari pembakaran sampah akan diubah menjadi uap untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik sebesar 15,7 Megawatt (MW) per hari. Energi ini akan dijual ke PLN sesuai dengan Perpres No. 35 Tahun 2018 dengan harga 13,35 sen dolar AS per kWh.
- Pengolahan Ramah Lingkungan: Proses pengolahan sampah di PSEL Cipeucang dijanjikan bebas bau dan emisi berbahaya, dengan standar internasional yang diterapkan untuk memastikan tidak ada gangguan bagi masyarakat sekitar.
- Peningkatan Ekonomi Daerah: PSEL Cipeucang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penciptaan lapangan kerja baru dan sumber pendapatan dari penjualan listrik.
PSEL Cipeucang diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan sampah modern dan berkelanjutan. Proyek ini membuktikan bahwa masalah lingkungan dapat diubah menjadi peluang ekonomi yang menguntungkan, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.