Diplomasi Paus Leo I: Menghentikan Invasi Attila Sang Hun dan Menyelamatkan Roma
Paus Leo I, yang dikenal sebagai Leo Agung, adalah figur sentral dalam sejarah Gereja Katolik dan Kekaisaran Romawi. Namanya, Leo, menduduki peringkat keempat paling populer di kalangan paus, berbagi tempat dengan nama Clement. Setelah jeda lebih dari seabad, nama Leo kembali dipilih, mengikuti jejak Leo XIII yang menjabat dari 1878 hingga 1903. Masa kepausannya selama 25 tahun menjadikannya yang terpanjang keempat dalam sejarah kepausan.
Leo XIII dikenang karena ajaran sosial Katoliknya. Ensikliknya yang terkenal, Rerum Novarum, menyoroti dampak Revolusi Industri terhadap para pekerja. Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, menyatakan bahwa pemilihan nama Leo oleh paus baru merujuk pada doktrin sosial modern Gereja, yang dimulai dengan Rerum Novarum. Nama Leo melambangkan perhatian pada pria, wanita, pekerjaan, dan pekerja di era kecerdasan buatan, menghubungkan perubahan teknologi saat ini dengan abad kesembilan belas.
Namun, Paus Leo I, yang hidup pada abad kelima, adalah sosok yang mengukir namanya dalam sejarah dengan cara yang dramatis. Ia dikenal karena perannya dalam membujuk Attila sang Hun untuk menghentikan invasinya dan menyelamatkan Kekaisaran Romawi dari kehancuran. Pertemuan mereka diabadikan dalam lukisan Raphael, yang kini dipajang di Istana Apostolik Vatikan. Lukisan itu menggambarkan Paus Leo I yang tidak bersenjata, didampingi oleh Santo Petrus dan Santo Paulus, dengan tenang menghadapi Attila dan pasukannya. Pertemuan itu menjadi simbol bahwa kesepakatan damai dapat dicapai tanpa kekerasan.
Menurut Smithsonian Magazine, pertemuan bersejarah itu terjadi pada tahun 452 M. Paus Leo I memimpin delegasi ke dekat Mantua, Italia utara, tempat Attila berkemah. Di sana, ia berhasil meyakinkan Attila untuk tidak menyerang Roma. Beberapa tahun kemudian, ketika bangsa Vandal menjarah kota itu, Paus Leo I kembali bernegosiasi untuk melindungi penduduk yang tidak bersalah.
Attila, raja bangsa Hun dari 434 hingga 453 M, adalah seorang pemimpin militer yang menakutkan. Bersama saudaranya, Bleda, ia memerintah hingga tahun 445 M, ketika ia menjadi penguasa tunggal. Attila memimpin serangan ke Kekaisaran Romawi, menginvasi provinsi-provinsi Balkan selatan, Yunani, Galia, dan Italia. Ia muncul dalam legenda dengan nama Etzel dalam Nibelungenlied dan Atli dalam kisah-kisah Islandia. Kematiannya terjadi pada tahun 453 M.
Paus Leo I adalah salah satu dari sedikit paus yang diberi gelar "Yang Agung". Ia juga termasuk di antara 83 paus yang telah dikanonisasi sebagai orang suci. Kisah tentang diplomasinya dengan Attila sang Hun adalah bukti keberanian, kebijaksanaan, dan dedikasinya untuk melindungi umatnya.