Jawa Barat Siapkan Pembinaan Semi-Militer bagi Warga yang Meresahkan Masyarakat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana memperluas program pendidikan karakter, tidak hanya menyasar siswa bermasalah, tetapi juga warga dewasa yang kerap membuat resah masyarakat. Program ini akan dijalankan di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi dengan pendekatan semi-militer, mulai Juni 2025.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai respons atas keresahan masyarakat terhadap aksi premanisme dan gangguan ketertiban yang berdampak negatif pada iklim investasi di daerah tersebut. Program ini bertujuan untuk memberikan pembinaan dan kedisiplinan kepada warga yang terlibat dalam tindakan meresahkan, seperti mabuk-mabukan dan membuat keributan di tempat umum.
"Jika ada tindakan pidana, proses hukum akan tetap berjalan. Namun, bagi mereka yang tidak melakukan tindak pidana tetapi meresahkan, akan dibawa ke barak militer untuk mengikuti program bela negara dan pendidikan kedisiplinan," ujar Dedi.
Saat ini, Pemprov Jabar masih fokus pada program pembinaan siswa, namun persiapan untuk program bagi warga dewasa terus dimatangkan. Diharapkan, program ini dapat berjalan efektif mulai Juni 2025.
Solusi Bagi Keluarga yang Ditinggalkan
Pemprov Jabar juga telah menyiapkan solusi bagi keluarga peserta program yang ditinggalkan. Keluarga tersebut akan diberikan bantuan ekonomi agar tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami akan memberdayakan keluarga yang ditinggalkan dengan memberikan pekerjaan seperti kuli bangunan, tukang pikul, atau tukang macul. Upah dari pekerjaan tersebut akan diberikan kepada keluarga mereka," jelas Dedi.
Dedi berharap bahwa pembinaan semi-militer ini dapat memutus rantai kejahatan yang seringkali justru berkembang setelah seseorang menjalani hukuman pidana ringan. Ia mencontohkan kasus pencurian ayam yang bisa berkembang menjadi pencurian sapi setelah seseorang masuk penjara dan mendapatkan "ilmu" baru.
Untuk memastikan program berjalan optimal, Pemprov Jabar akan menggandeng berbagai pihak, termasuk aparat kepolisian dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat.
"Kami akan bekerja sama dengan Polda Jabar, Polres Metro, dan Polres di seluruh kabupaten/kota untuk menjaring warga dewasa yang akan dimasukkan ke pusat pelatihan TNI. Setelah itu, kami akan menyiapkan pekerjaan bagi mereka," pungkasnya.
Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat Jawa Barat, serta meningkatkan iklim investasi di daerah tersebut.