Pengusaha Biliar Medan Laporkan Dugaan Pemerasan Oknum Anggota DPRD ke Polda Sumut
Seorang pengusaha biliar di Kota Medan, Andryan (24), telah mengajukan laporan resmi ke Polda Sumatera Utara (Sumut) terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oleh seorang oknum anggota DPRD Medan, Salomon Pardede. Laporan ini diajukan pada 22 April 2025, dan teregistrasi dengan nomor STTLP/B/582/IV/2025/SPKT/Polda Sumut.
Andryan, pemilik Xana Billiar & Cafe yang terletak di Jalan Sekip, Medan, mengaku bahwa kejadian ini bermula dari surat pemberitahuan kunjungan kerja yang diterimanya dari Salomon Pardede pada 3 Februari 2025. Kunjungan tersebut dijadwalkan pada 10 Februari 2025. Namun, sebelum kunjungan itu terjadi, Andryan dan Salomon bertemu pada 8 Februari. Dalam pertemuan tersebut, menurut pengakuan Andryan, Salomon menanyakan tentang omzet bulanan dari usaha biliarnya. Andryan menyebutkan omzetnya sekitar Rp 120 juta per bulan atau Rp 4 juta per hari.
Salomon kemudian menyinggung soal pajak yang dibayarkan oleh Andryan. Andryan mengaku membayar pajak sebesar Rp 1,5 juta per bulan. Namun, Salomon berpendapat bahwa pajak yang seharusnya dibayar adalah Rp 12 juta per bulan. Andryan menduga bahwa isu pajak ini digunakan sebagai alasan oleh Salomon untuk meminta sejumlah uang setiap bulan. Andryan mengklaim bahwa Salomon meminta setoran bulanan sebesar Rp 5 juta, dengan ancaman penutupan atau penyegelan usaha jika permintaannya tidak dipenuhi. Merasa tertekan dengan ancaman tersebut, Andryan akhirnya menyetujui untuk memberikan setoran sebesar Rp 4 juta per bulan. Pembayaran ini, menurutnya, telah dilakukan sebanyak tiga kali melalui staf Salomon.
Namun, setelah beberapa kali pembayaran, Salomon disebut meminta kenaikan setoran menjadi Rp 5 juta. Andryan menolak permintaan tersebut dan kemudian menceritakan kejadian ini kepada ayahnya. Atas saran keluarga, Andryan memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani Tampubolon, telah mengkonfirmasi bahwa laporan Andryan telah diterima dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan. Pihak kepolisian akan melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengumpulkan bukti dan keterangan lebih lanjut terkait kasus ini. Saat ini, pihak media masih berupaya untuk mendapatkan tanggapan dari Salomon Pardede terkait laporan yang diajukan oleh Andryan.