CFD Depok Semakin Diminati: Dua Lajur Margonda Raya Dibuka untuk Aktivitas Olahraga

Penyelenggaraan Car Free Day (CFD) di Depok mengalami peningkatan signifikan dalam popularitas dan kualitas pelaksanaan. Inisiatif yang mengubah Jalan Raya Margonda menjadi ruang publik yang ramah pejalan kaki dan pesepeda setiap Minggu pagi ini, kini menawarkan pengalaman yang lebih baik bagi warganya.

Dua Lajur Margonda Raya Sepenuhnya untuk Warga

Perubahan paling mencolok adalah perluasan area CFD. Jika sebelumnya hanya satu jalur yang digunakan, kini dua jalur Jalan Raya Margonda sepenuhnya diperuntukkan bagi aktivitas olahraga dan rekreasi. Pengalihan arus lalu lintas dilakukan melalui Jalan H. Juanda (dari arah Lenteng Agung ke Citayam) dan Jalan Siliwangi serta Jalan Dewi Sartika (dari arah Citayam ke Lenteng Agung). Kebijakan ini disambut gembira oleh masyarakat.

Warga mengungkapkan kepuasannya atas penataan baru ini. Anwar, seorang warga Beji, Depok, menyatakan bahwa area CFD menjadi lebih luas dan nyaman untuk berolahraga. Ia merasakan perbedaan signifikan dibandingkan minggu sebelumnya, di mana kepadatan warga dan polusi udara menjadi masalah.

"Sekarang kan dibikin dua lajur ya, jadi semuanya ditutup dari kendaraan. Udaranya beneran bersih, beda sama (pekan) kemarin, orang numpuk, masih ada asap knalpot juga kan di jalur samping. Bagus sekarang dua lajur ditutup buat olahraga," ujarnya.

Edi, warga lainnya, juga mengamini hal ini. Ia menilai bahwa perluasan area dan penambahan jarak rute CFD membuat aktivitas olahraga menjadi lebih menyenangkan. Ia mendukung penuh penyelenggaraan CFD secara berkelanjutan setiap akhir pekan.

Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Menjadi Fokus Perhatian

Meski demikian, beberapa warga menyoroti keberadaan PKL yang masih berjualan di trotoar. Edi berharap agar penataan PKL dapat ditingkatkan agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna CFD. Pemerintah Kota Depok sendiri menyadari masalah ini dan tengah berupaya mencari solusi terbaik.

Supian, perwakilan dari Pemerintah Kota Depok, menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin menutup mata terhadap mata pencaharian para pedagang. Namun, ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan area CFD bagi para penggunanya.

"Ke depan prinsipnya kami tidak menutup orang untuk berjualan, atau mencari nafkah melalui berdagang dengan kegiatan CFD ini. Tapi saya minta pemahamannya bahwa tidak mengganggu jalur, yang memang digunakan untuk masyarakat berolahraga," kata Supian.

Pemerintah Kota Depok telah menyiapkan beberapa titik di sekitar Balai Kota Depok sebagai lokasi alternatif bagi para pedagang. Selain itu, warga dipersilakan untuk berkoordinasi dengan pemilik ruko di Jalan Margonda Raya agar dapat memanfaatkan lahan untuk berjualan selama CFD berlangsung.

Usulan Penyediaan Toilet Portabel

Selain penataan PKL, usulan penyediaan toilet portabel juga menjadi perhatian. Firman, seorang warga Cipayung, Depok, berharap agar toilet portabel dapat disediakan di sepanjang rute CFD untuk memudahkan warga dan mengurangi dampak negatif bagi pemilik toko.

"Kalau bisa diadain tuh toilet yang bisa diangkat itu (portabel). Di taman (Depok Open Space), ada dua toilet, tapi kan kalau di sana nggak ada. Tadi saya lihat kayanya banyak itu yang ke Indomaret numpang ke kamar mandi," ujarnya.

Pemerintah Kota Depok sendiri sedang mempertimbangkan usulan ini. Supian menjelaskan bahwa pihaknya berharap toko-toko di sepanjang Jalan Margonda Raya dapat membuka lebih awal dan menyediakan fasilitas toilet bagi para pengunjung CFD.

CFD Depok terus berbenah untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi warganya. Dengan perluasan area, penataan PKL yang lebih baik, dan penyediaan fasilitas yang memadai, diharapkan CFD Depok dapat menjadi ruang publik yang nyaman dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.