Ekspansi Wawasan Global: Al Azhar IIBS Karanganyar Jelajahi Eropa, SMP Al Azhar 21 Solo Baru Terbang ke Jepang

Dunia pendidikan terus berinovasi dalam memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi para siswanya. Al Azhar International Islamic Boarding School (IIBS) Karangpandan, Karanganyar, dan SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru, Sukoharjo, menjadi contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan berupaya memperluas cakrawala pengetahuan siswa melalui program study tour internasional.

Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan siswa-siswi Al Azhar IIBS Karangpandan tengah menikmati study tour di benua Eropa. Sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Makarima ini ternyata memiliki program serupa di SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru. Bedanya, tujuan study tour SMP tersebut adalah Negeri Sakura, Jepang.

Konfirmasi mengenai program study tour ke Jepang ini disampaikan oleh Humas SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru, Maya Dewi Wulandari. Menurutnya, SMP Islam Al Azhar 21 Solo Baru dan Al Azhar IIBS Karangpandan berada di bawah naungan yayasan yang sama, yakni Yayasan Makarima. Program study tour ini terbuka bagi siswa kelas 7, 8, dan 9.

Selama delapan hari, mulai 28 Mei 2025, para siswa akan menjelajahi berbagai destinasi menarik di Jepang. Berikut adalah beberapa tempat yang akan dikunjungi:

  • Tokyo:
    • Odaiba
    • Tokyo University
  • Hamamatsu:
    • Hamamatsu Castle
  • Kawasan Gunung Fuji:
    • Kawahuchi Lake
  • Kyoto:
    • Arashiyama Bamboo Forest
  • Osaka:
    • Universal Studio Japan
    • Dotonbori
  • Masjid Istiqlal di Tokyo

Program study tour ke luar negeri ternyata bukan hanya menjadi agenda di tingkat SMP dan SMA di bawah Yayasan Makarima. Maya mengungkapkan bahwa Sekolah Dasar (SD) yang berada di bawah naungan yayasan yang sama juga memiliki program serupa. "Untuk SD, tujuan study tour adalah Singapura," ujarnya.

Lebih lanjut, Maya menjelaskan bahwa program study tour merupakan agenda tahunan SMP Al Azhar 21 Solo Baru. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan wawasan global kepada siswa. Dengan demikian, siswa tidak hanya terpaku pada pengetahuan di dalam negeri, tetapi juga dapat mengenal masyarakat dan budaya yang lebih kompleks.