TNI AD Pastikan Area Disposal Amunisi di Garut Terjauh dari Permukiman

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, menegaskan bahwa proses peledakan atau disposal amunisi yang sudah tidak layak pakai (afkir) di wilayah Garut, Jawa Barat, dilaksanakan di area yang jauh dari permukiman penduduk. Penegasan ini disampaikan menyusul insiden ledakan yang terjadi di lokasi tersebut dan menimbulkan dampak terhadap masyarakat sekitar.

Menurut Kadispenad, kegiatan disposal amunisi afkir tersebut dilakukan oleh personel dari Gudang Pusat Amunisi (Gudpusmu) dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (Puspalad) di lahan yang berada di bawah pengelolaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Lahan ini, lanjutnya, secara rutin digunakan untuk kegiatan pemusnahan amunisi yang sudah tidak memenuhi standar operasional.

"Kami ingin menggarisbawahi bahwa lahan yang digunakan untuk penghancuran amunisi afkir ini adalah milik BKSDA dan memang telah menjadi lokasi rutin untuk pemusnahan amunisi afkir," ujar Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam keterangan persnya. "Lokasinya pun berada jauh dari area tempat tinggal warga sipil."

Saat ini, TNI AD berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk mengamankan lokasi kejadian dan memastikan tidak ada lagi potensi bahaya bagi masyarakat sekitar. Upaya sterilisasi wilayah di sekitar lokasi ledakan juga terus dilakukan untuk mengamankan kemungkinan adanya material berbahaya yang perlu dievakuasi.

"Penyebab terjadinya insiden ini masih dalam proses investigasi mendalam oleh tim dari TNI Angkatan Darat. Penyelidikan ini juga mencakup pendalaman informasi terkait kemungkinan adanya korban dari kalangan sipil," tegas Kadispenad.

Ledakan amunisi di Garut tersebut, mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah anggota TNI AD, termasuk Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Cpl. Antonius Hermawan. Sementara itu, sembilan korban lainnya adalah warga sipil, yaitu:

  • Agus bin Kasmin
  • Ipan bin Obur
  • Anwar
  • Iyus bin Inon
  • Iyus Rizal bin Saepuloh
  • Totok
  • Dadang
  • Rustiawan
  • Endang