Pasca Insiden Pelemparan Bus, Pelatih Persik Kediri Anggap Bukan Ulah Suporter
Malang, Jawa Timur – Pasca kemenangan telak 3-0 Persik Kediri atas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5), bus yang mengangkut tim berjuluk Macan Putih tersebut mengalami insiden pelemparan batu oleh oknum tak dikenal. Menanggapi kejadian tersebut, Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, justru memberikan pernyataan yang cukup menenangkan.
Alves menduga bahwa pelaku pelemparan bukanlah bagian dari suporter sepak bola. Ia berspekulasi bahwa tindakan vandalisme itu mungkin dilakukan oleh individu di luar kelompok suporter, yang mungkin sedang dalam pengaruh alkohol. "Sepertinya bukan suporter, orang luar. Mungkin anak muda yang minum atau apa, seperti itu," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Sang pelatih asal Portugal ini menjelaskan bahwa selama pertandingan berlangsung, tidak ada indikasi apapun yang mengarah pada potensi kericuhan. Ia merasa heran mengapa insiden tersebut terjadi justru setelah pertandingan usai, di luar area stadion. "Dalam stadion, waktu kami ke sana tidak ada masalah sama sekali. Tapi (pelemparan) terjadi di luar," imbuhnya.
Alves menegaskan bahwa insiden tersebut tidak membuatnya trauma. Ia mengaku siap menghadapi tantangan apapun dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. "Tidak ada (trauma). Saya siap semua. No problem. Enggak ada masalah apapun," tegasnya.
Lebih lanjut, Alves mengungkapkan bahwa sejumlah suporter Arema telah menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang menimpa timnya. Permintaan maaf ini diungkapkan langsung oleh para pemimpin suporter Arema, yang menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini secara damai.
Manajer Tim Persik Kediri, Mochamad Syahid Nur Ichsan, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Arema FC selaku tuan rumah dan perwakilan Aremania, kelompok suporter Arema FC. Dalam pertemuan tersebut, para pihak menyampaikan permintaan maaf atas insiden pelemparan bus. Syahid juga mengapresiasi sikap legowo yang ditunjukkan oleh manajemen Arema FC.
"Teman-teman juga minta maaf. Dari panpel, dari Aremania, dari manajemen Arema. Kami (Persik Kediri) juga menerima. Kami juga legowo karena mungkin ini juga bukan hal yang diinginkan juga oleh mereka," ungkap Syahid.
Insiden pelemparan batu ini terjadi saat bus yang membawa rombongan Persik Kediri hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Akibatnya, kaca samping bus mengalami kerusakan yang cukup parah. Saat ini, Persik Kediri berada di peringkat ke-12 klasemen sementara Liga 1 dengan perolehan 40 poin, sementara Arema FC berada di posisi ke-10 dengan 46 poin.