Puan Maharani Dorong Penguatan Kerja Sama Parlemen OKI Demi Masa Depan Global
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, menyerukan kepada parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk meningkatkan kerja sama. Seruan ini disampaikan dalam rangka menciptakan dunia yang lebih baik dan harmonis bagi seluruh umat manusia. Puan menyampaikan ajakan ini pada jamuan makan malam yang diselenggarakan untuk menyambut delegasi Konferensi Ke-19 Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) di Museum Nasional, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Puan Maharani menekankan bahwa Konferensi PUIC adalah platform penting untuk membangun jembatan kerja sama dan kolaborasi antar bangsa. "DPR RI memiliki tanggung jawab yang besar untuk ikut serta menentukan arah masa depan bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan global yang semakin kompleks," ujarnya. Puan juga menyoroti pentingnya perdamaian dan keharmonisan antar bangsa sebagai fondasi utama untuk mencapai kemajuan bersama. Ia mengajak seluruh delegasi untuk memanfaatkan momentum Konferensi PUIC sebagai sarana untuk saling bertukar pikiran, mempererat tali persahabatan antar negara, dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi dunia Islam.
Lebih lanjut, Puan Maharani menyatakan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Konferensi PUIC. "Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, merasa terhormat dapat menyambut para perwakilan dari negara-negara anggota OKI," katanya. Konferensi Ke-19 PUIC akan berlangsung di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, selama beberapa hari, dengan agenda utama membahas berbagai isu strategis yang dihadapi oleh negara-negara anggota OKI. Tema utama yang diusung dalam konferensi ini adalah "Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience", yang menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik, transparan, dan kuat sebagai landasan untuk membangun ketahanan di dunia Islam.
Dalam kesempatan tersebut, Puan didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Kebudayaan yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PUIC, Mouhamed Khouraichi Niass, dan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha. Para delegasi juga berkesempatan untuk menikmati kekayaan sejarah dan budaya Indonesia melalui kunjungan ke Museum Nasional sebelum acara jamuan makan malam dimulai.
Puan Maharani menegaskan komitmen DPR RI untuk mengarahkan diskusi dalam forum PUIC agar menghasilkan solusi nyata dalam menghadapi berbagai krisis multidimensional yang dihadapi oleh negara-negara anggota OKI. Secara khusus, ia menyoroti pentingnya perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina sebagai isu yang harus menjadi prioritas utama. "DPR RI memahami bahwa diplomasi parlemen saat ini membutuhkan aksi nyata. Isu Palestina, penguatan kelembagaan, hingga perdamaian regional adalah isu-isu krusial yang harus dibahas secara mendalam," tegasnya.
Agenda Konferensi PUIC:
- Pembahasan isu-isu strategis yang dihadapi negara anggota OKI.
- Fokus pada tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan.
- Mencari solusi atas krisis multidimensional.
- Memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
- Penguatan kelembagaan dan perdamaian regional.