Ledakan Dahsyat di Garut Saat Pemusnahan Amunisi TNI AD, Investigasi Mendalam Digelar

Tragedi ledakan mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) pagi. Insiden maut ini terjadi saat proses pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang dilakukan oleh personel Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III Peralatan TNI AD. Akibat ledakan ini, sejumlah personel TNI AD dan warga sipil dilaporkan meninggal dunia, menyebabkan duka mendalam bagi keluarga korban dan institusi TNI.

TNI Angkatan Darat segera bertindak cepat dengan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki secara menyeluruh penyebab terjadinya ledakan. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menyatakan bahwa investigasi akan dilakukan secara komprehensif dan transparan. Hasil investigasi ini diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta di balik ledakan dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan yang dihimpun, proses pemusnahan amunisi diawali dengan pembuatan dua lubang sumur sebagai tempat peledakan. Tahap awal peledakan di dua sumur tersebut dilaporkan berjalan lancar dan aman sesuai prosedur. Setelah peledakan awal selesai, tim kemudian mempersiapkan lubang ketiga yang khusus diperuntukkan bagi penghancuran detonator, sisa-sisa dari peledakan di dua sumur sebelumnya. Namun, ketika tim penyusun amunisi sedang merangkai detonator di dalam lubang ketiga, tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Daftar Korban Meninggal Dunia

Berikut adalah daftar nama-nama korban meninggal dunia akibat ledakan di Garut:

Korban Meninggal TNI AD:

  • Kolonel Cpl Antonius Hermawan (Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan Angkatan Darat)
  • Mayor Cpl Anda Rohanda (Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan Angkatan Darat)
  • Kopda Eri Priambodo (Anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat)
  • Pratu Aprio (Anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat)

Korban Meninggal Sipil:

  • Agus
  • Ivan
  • Anwar
  • Iyus
  • Iyusrizal
  • Toto
  • Rustiawan
  • Endang
  • Dadang

Ungkapan Belasungkawa dan Dukungan

TNI AD menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga korban, baik dari kalangan militer maupun sipil. Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyatakan bahwa para prajurit TNI yang gugur dalam peristiwa ini adalah prajurit-prajurit yang berdedikasi tinggi. TNI AD juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut mendoakan para korban dan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

Prosedur Keamanan dan Investigasi Lanjutan

Sebelum pelaksanaan pemusnahan amunisi, seluruh prosedur keamanan telah dijalankan, termasuk pengecekan personel dan lokasi peledakan. Namun, ledakan yang terjadi di lubang ketiga, saat penanganan detonator, menimbulkan pertanyaan mengenai kemungkinan adanya faktor lain yang menyebabkan insiden tersebut. Investigasi yang dilakukan oleh TNI AD akan mencakup evaluasi terhadap prosedur keamanan yang telah diterapkan, kondisi amunisi yang dimusnahkan, serta faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap terjadinya ledakan. Hasil investigasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penyebab ledakan dan menjadi dasar untuk perbaikan prosedur keamanan di masa mendatang.