Uji Coba Akses Penumpang Baru di Stasiun Tanjung Barat: Efisiensi dan Perubahan Alur
PT. Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan uji coba perubahan akses penumpang di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mengoptimalkan alur pergerakan di dalam stasiun.
Perubahan utama terletak pada pengalihan akses masuk dan keluar bagi penumpang yang hendak menuju Peron 1, melayani rute strategis seperti Depok, Citayam, Nambo, hingga Kota Bogor. Akses yang sebelumnya berlokasi di area transit, kini diintegrasikan ke dalam bangunan di atas rel kereta. Area ini dulunya berfungsi sebagai ruang antara bagi penumpang yang ingin mengakses fasilitas stasiun seperti toilet atau layanan lainnya.
Berdasarkan observasi di lapangan, alur baru ini melibatkan serangkaian tahapan yang memerlukan waktu tempuh. Setelah turun dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Tanjung Barat, penumpang akan diarahkan oleh rambu penunjuk jalan untuk berjalan lurus di sepanjang trotoar. Perkiraan jarak tempuh berjalan kaki sekitar 20 hingga 30 meter sebelum mencapai petugas keamanan yang mengarahkan masuk ke lobi gedung.
Lobi gedung tersebut terhubung langsung dengan area stasiun dan dilengkapi dengan papan informasi yang jelas menunjukkan arah dan tujuan akses. Papan tersebut mencantumkan informasi mengenai "Stasiun Tanjung Barat, Mahata Tower - Griya, Mahata Tower - Prasada 1, Mahata Tower - Prasada 2", memberikan panduan visual bagi penumpang.
Dari lobi, penumpang yang akan masuk ke stasiun diarahkan untuk menggunakan eskalator yang terletak di sisi kiri. Setelah menaiki eskalator, terdapat beberapa anak tangga yang harus dilalui sebelum mencapai lorong menuju pintu keluar stasiun. Di sepanjang lorong, terlihat unit-unit ruang komersial dengan label "Samesta Mahata Tanjung Barat, Coming Soon!" serta logo perusahaan BUMN, Perumnas, dan Samesta.
Setelah melewati lorong ruang komersial, barulah terlihat papan penunjuk yang menandakan pintu masuk Stasiun Tanjung Barat beserta mesin tap-in kartu. Secara keseluruhan, estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melewati seluruh rangkaian perjalanan ini adalah sekitar tujuh menit dengan kecepatan berjalan normal.
Dengan adanya perubahan akses ini, diharapkan penumpang dapat merasakan peningkatan dalam efisiensi dan kemudahan pergerakan di dalam Stasiun Tanjung Barat. Uji coba ini menjadi langkah penting bagi PT. KAI dalam terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi seluruh pengguna kereta api.